Mataram, 8/12 (ANTARA) - Ratusan pohon kerani peninggalan zaman Belanda masih berdiri tegak di sepanjang Jalan Negara Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pohon-pohon yang sudah berumur ratusan tahun tersebut meski dirawat dengan baik oleh pemerintah, namun cukup mengkhawatirkan bakal roboh pada saat musim hujan karena angin kencang seperti yang terjadi pada setiap datangnya musim hujan.

Wali kota Mataram, Moh Ruslan kepada wartawan di Mataram, Selasa mengatakan, pohon-pohon terutama pohon pelindung di Kota Mataram tidak boleh ditebang kecuali ada izin dari walikota. Hal itu demi menjaga kelestarian lingkungan dan keindahan kota.

Jalan-jalan di Kota Mataram hampir seluruhnya dihiasi oleh pepohonan dan khusus di Jalan Protokol sepanjang sekitar 10 km terdapat pohon kenari berukuran besar yang ditanam sejak zaman Belanda dan menjadi kebanggaan masyarakat.

Pohon-pohon kenari tersebut terlihat masih berdiri kokoh menghiasi kiri kanan jalan, sehingga jalan protokol menjadi teduh.

Sementara itu, untuk menghindari tumbangnya pohon-pohon yang sudah tua, petugas dari Dinas Pertamanan Kota Mataram telah melakukan pemangkasan dan mengganti pohon-pohon tersebut dengan tanaman baru.

Walikota mengatakan, pihaknya peduli dengan lingkungan sehingga sejumlah kawasan dijadikan hutan kota antara lain Jalan Udayana Mataram sepanjang dua kilometer dijadikan kawasan hijau atau hutan kota.

Dengan adanya kawasan hijau tersebut serta dilengkapi tempat berolahraga terutama joging, maka setiap pagi dan sore ramai dikunjungi masyarakat. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009