Soreang (ANTARA News) - Ratusan warga Babakan Cikutra Dua, Desa Mekar Saluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tetap menduduki Lapangan Mountain View Golf, Selasa, karena kecewa kepada PT Bandung Resort yang ingkar janji.Pada hari Senin mereka "adu mulut" dengan polisi.

"Kami akan tetap menginap di lapangan golf ini dengan mendirikan tenda sampai pihak pengembang memberikan apa yang kami tuntut," kata salah seorang pengunjuk rasa, Dahlan.

Aksi ratusan warga dimulai pada Senin pukul 10.00 WIB sambil membawa berbagai poster hujatan kepada PT Bandung Resort. Aksi serupa juga dilakukan pada Selasa di lapangan dengan tenda.

Menurut dia, warga melakukan aksi itu karena PT Bandung Resort, pengembang lapangan tersebut, tidak memenuhi janji untuk memperbaiki jalan ke Kota Bandung sepanjang 600 meter.

"Dulu lapangan ini adalah jalan warga menuju kota yang paling dekat. Tapi kini dijadikan lapangan golf oleh PT Bandung Resort dan diganti dengan jalan lain yang memutar lebih jauh, jelas kami kecewa," ujarnya Dahlan.

Ia menyebutkan, ketika mengubah jalan tersebut menjadi lapangan golf, pengembang berjanji membuat akses jalan yang sama bagusnya. Namun, kenyataanya hingga sekarang jalan ini tetap rusak bahkan warga yang melintas di sini sering mengalami kecelakaan.

Menurut Dahlan, alih fungsi jalan menjadi lapangan golf tersebut terjadi pada 2002. Saat itu pengembang beralasan sudah melakukan proses tukar guling dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Dahlan yang juga tokoh masyarakat setempat itu mengemukakan pengembang berjanji akan memperbaiki jalan warga asalkan warga menandatangani penyataan bahwa jalan yang sudah dipakai lapangan golf merupakan milik PT Bandung Resort sepenuhnya, bukan lagi milik warga."Jelas kami menolak, karena jalan ini milik warga," ujar Dahlan.

Pihak Kecamatan, katanya, sudah berupaya memasilitasi warga bertemu dengan pengembang. Namun, lanjutnya, mediasi itu berjalan panas dan buntu, sehingga tidak menemukan hasil apapun.

Kapolsek Cimenyan, AKP Suhari, mengatakan, pengembang berjanji akan memperbaiki jalan milik warga mulai hari Rabu dengan syarat warga tidak melanjutkan aksi mereka.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009