Jakarta, (ANTARA News) - Kontroversi tampilnya Idrus Marham selaku Ketua Pansus Angket Kasus Megaskandal Bank Century kini memasuki babak baru, ketika para aktivis mempersoalkan riwayat pendidikan yang bersangkutan, karena ada beberapa kejanggalan.
"Saya menerima dari beberapa aktivis yang minta untuk itu diklarifikasikan kebenarannya, karena dari data yang ada, Idrus itu seolah mulai masuk SD pada usia empat tahun, sesuatu yang tentu di luar kewajaran di republik ini," kata politisi senior Partai Golkar, Zainal Bintang, di Jakarta, Selasa.
Mengutip beberapa rekannya sesama aktivis dan politisi, ia lalu menuturkan catatan-catatan janggal dalam `curriculum vitae` (CV) Idrus Marham.
"Dalam CV-nya, seperti disiarkan Koran `Rakyat Merdeka edisi Minggu (6/12) kemarin, Idrus disebutkan lahir pada tanggal 14 Agustus 1962," ujarnya.
Kemudian, lanjut Zainal Bintang, yang bersangkutan lulus S-1 di IAIN Walisongo, Semarang, pada tahun 1983.
"Artinya, dia itu mendapat gelar S-1 pada usia 21 tahun. Makanya, kawan-kawan coba menelusurinya, sebab, jika dikurangi 12 tahun (masa studi dari SD), berarti dia itu masuk SD pada umur empat tahun," ungkapnya.
Ini juga berarti, menurutnya, Idrus Marham perlu masuk `Museum Rekor Indonesia (Muri), karena prestasinya itu.
"Atau Idrus telah terindikasi melakukan kebohongan publik berdasar riwayat pendidikannya itu," kata Zainal Bintang lagi.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009