Jakarta, (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi cenderung stabil menjadi Rp9.437-Rp9.445 per dolar dari hari sebelumnya Rp9.430-Rp9.445 atau turun tujuh poin.

Analis Valas Rully Nova di Jakarta, Selasa mengatakan, pelaku pasar hati-hati untuk masuk ke pasar melihat bursa Wall Street AS cenderung tak menentu.

Melemahnya rupiah juga terjadi karena dolar AS membaik terhadap euro, setelah Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserve Ben Bernanke menyatakan pemulihan ekonomi masih lemah yang menandakan suku bunga akan tetap longgar uintuk beberapa waktu kedepan.

Euro turun menjadi 1,4819 dolar dari 1,4852 dolar dan dolar turun terhadap yen menjadi 89,57 yen dari 90,47 yen.

Rully Nova mengatakan, pelaku pasar masih akan memburu dolar menjelang akhir tahun ini, karena itu rupiah diperkirakan akan tetap melemah. Namun pasar Indonesia yang masih menjanjikan membuat pelaku asing cenderung masih bermain di pasar domestik.

Karena itu tergantung dari masuknya investor asing ke pasar domestik, apabila mereka aktif bermain di pasar saham, maka peluang rupiah untuk menguat masih besar, katanya.

Rupiah, lanjut Rully Nova, memang masih berpeluang untuk menguat, karena pasar Indonesia tetap positif yang mendorong pelaku asing masih berminat menempatkan dananya di pasar Indonesia.

Karena itu pergerakan rupiah sampai saat ini masih berada dalam kisaran Rp9.450 - Rp9.500 per dolar dalam beberapa pekan lalu, ucapnya.

Indonesia, menurut dia memang berpeluang menjadi negara yang terus berkembang, terutama ekonominya yang diperkirakan akan tumbuh di atas lima sampai enam persen.

Masih berminatnya pelaku asing untuk masuk ke Indonesia merupakan harapan bahwa rupiah Indonesia akan kembali bergerak naik, katanya.(*)

 

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009