Kayuagung, Sumsel (ANTARA News) - Dana pendidikan untuk program pembangunan dalam APBD Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan pada tahun 2010 akan berkurang Rp26 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Bidang Pembangunan dan Subsidi Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten OKI, M Sujai, di Kayuagung, Selasa menjelaskan, total dana pendidikan yang dianggarkan dalam APBD 2009 di OKI mencapai Rp80 miliar lebih, tetapi pada tahun 2010 akan dipangkas menjadi hanya Rp26 miliar, sehingga jumlahnya tinggal Rp54 miliar.

"Saya tidak tahu alasannya, tetapi dengan pemangkasan itu berarti mulai tahun depan tidak ada lagi dana yang tersedia di dalam APBD OKI untuk program pembangunan di bidang pendidikan," kata dia pula.

Namun, menurut Sujai lagi, Diknas OKI pada 2010 nanti masih tetap menerima dana alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan dan perbaikan gedung sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sebesar Rp26 miliar.

Dana DAK itu nanti yang akan digunakan untuk membiayai program perbaikan dan pembangunan gedung SD serta SMP di OKI, mengingat dalam APBD OKI tidak ada anggarannya lagi, kata dia pula.

Menurut dia, pengurangan dana tersebut tidak hanya dialami Diknas OKI saja, tetapi juga di seluruh instansi di daerah itu dalam rangka efisiensi, karena Pemkab ke depan bakal lebih fokus pada program yang langsung menyetuh kepentingan masyarakat.

Dia juga menjamin, kebijakan tersebut tidak akan mengganggu proses belajar mengajar di OKI, karena memang saat ini sebagian besar gedung SD hingga SMA di daerah itu kondisinya sudah bagus.

"Beberapa tahun terakhir Pemkab OKI fokus dalam perbaikan dan peningkatan sarana serta prasarana gedung sekolah, sehingga mulai 2010 nanti program pembangunan di bidang pendidikan bakal dialihkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program pendidikan gratis, kata dia pula.

Artinya, lanjut dia, Pemkab OKI melalui Diknas mulai 2010 nanti bisa lebih fokus mengurusi masalah kualitas SDM dengan menggalakkan berbagai program unggulan, seperti sekolah gratis, dengan konsekuensi untuk program pembangunan yang sebagian besar sudah direalisasikan bakal dikurangi pelaksanaannya.

Jadi bukan pembangunan fisik lagi yang nanti difokuskan untuk diurus Diknas OKI, melainkan lebih kepada mutu pendidikan dan kualitas SDM dengan meningkatkan partisipasi anak usia sekolah melalui program pendidikan gratis, kata Sujai.

Ia menambahkan, pihaknya saat ini sudah menyelesaikan seluruh kegiatan pembangunan yang dianggarkan dalam APBD 2009 mencapai seratus persen, tetapi untuk program didanai anggaran belanja tambahan (ABT) 2009 masih ada yang belum rampung.

"Kami menargetkan seluruh program pembangunan yang dianggarkan dalam ABT 2009 rampung pada 15 Desember ini," demikian Kepala Bidang Pembangunan dan Subsidi di Diknas OKI itu pula.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009