New York (ANTARA News/Reuters) - Harga minyak jatuh dua persen menjadi menetap di bawah 74 dolar per barel pada Senin waktu setempat, karena rendahnya permintaan minyak mentah akibat kemerosotan ekonomi terus menekann harga, melebihi penguatan laporan pekerjaan AS minggu lalu.

Minyak mentah jenis light sweet di NYMEX untuk pengiriman Januari turun 1,54 dolar menjadi menetap di 73,93 dolar AS per barel.

Minyak mentah Brent North Sea, London, turun 1,09 dolar menjadi menetap di 76,43 dolar AS.

"Meskipun jumlah pekerjaan membaik, minyak metah telah terseret signifikan dalam hal persediaan, pemanfaatan kilang dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Itulah apa yang terus menekan," kata John Kilduff, mitra, Round Earth Capital.

Persediaan produk minyak dan telah naik di konsumen minyak terbesar dunia karena kemerosotan ekonomi telah menekan permintaan.

Stok minyak mentah AS bangkit kembali minggu lalu, menurut untuk sebuah jajak pendapat pendahuluan para analis Reuters pada Senin.

Pada Jumat, data menunjukkan bahwa pekerjaan AS turun jauh lebih kecil daripada perkiraan telah meningkatkan harapan bagi pemulihan ekonomi, tetapi pada Senin Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke memperingatkan bahwa tingkat pengangguran bisa tetap meningkat selama beberapa waktu.

Saham AS naik sedikit setelah Bernanke mengatakan ekonomi Amerika membaik, tetapi saham turun tipis pada akhir perdagangan karena investor tetap berhati-hati tentang kekuatan pemulihan.

Pasar minyak telah melihat faktor-faktor makro ekonomi tahun ini untuk tanda-tanda bahwa perekonomian akan pulih cukup untuk mendukung permintaan minyak.

Dolar AS melayang lebih rendah setelah komentar Bernanke.

Kelemahan dalam greenback biasanya mendorong minat investor dalam komoditas denominasi dolar.

Menteri Minyak Arab Saudi Ali al-Naimi pada Sabtu menggambarkan harga minyak saat ini stabil dan "sempurna" untuk pengonsumsi dan negara-negara produsen di sekitar 75 dolar per barel.

Dengan tidak adanya perubahan output yang diperkirakan pada pertemuan OPEC Luanda akhir bulan ini, stok di darat dan perkiraan 165 juta barel minyak mentah dan produk olahan di penyimpanan terapung mengirimkan investor lebih jauh di sepanjang kurva minyak berjangka untuk mencari keuntungan perdagangan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009