Jakarta (ANTARA News) - Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Arizal Ahnaf mengatakan sensus penduduk 2010 akan bermanfaat untuk penajaman target program-program yang dilaksanakan pemerintah.

"Sensus ini akan bermanfaat untuk program `targetting` pemerintah di bidang pendidikan, kesehatan, dll dan depdagri juga dilibatkan dalam sensus ini," ujarnya dalam konferensi pers di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Senin.

BPS berencana mengadakan sensus penduduk pada Mei 2010 yang diselenggarakan setiap sepuluh tahun sekali dan untuk menghitung jumlah penduduk serta mengumpulkan informasi dasar kependudukan dan perumahan masyarakat Indonesia.

Menurut Arizal sensus penduduk ini akan mengumpulkan data sosial ekonomi penting yang secara statistik tidak akurat apabila dikumpulkan melalui metode survei.

"Konsepnya sensus ini adalah `de-facto` artinya seluruh penduduk suatu wilayah didefinisikan secara faktual biasa tinggal di wilayah itu. Jadi basisnya dimana penduduk tersebut tinggal, disitulah dia dicatat," ujarnya.

Ia menjelaskan mengenai prosedur pencatatan sensus dimana petugas pendata akan mendatangi penduduk dari rumah ke rumah dan akan melakukan pendataan selama sebulan.

"Sensus penduduk ini juga dalam upaya menuju perencanaan pembangunan nasional yang lebih terukur dan akan memberikan gambaran kehidupan terkait besaran, dinamika penduduk dan kemajemukan bangsa," ujarnya.

Data dari sensus ini nantinya juga menjadi kerangka induk untuk berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada 2010-2020 untuk menyusun proyeksi penduduk.

Kepala BPS Rusman Heriawan menambahkan data sementara dari sensus penduduk ini akan dipublikasikan dalam 2 bulan namun angka final paling lama akan selesai dalam satu tahun.

"Publikasi awal akan diumumkan Presiden dalam sidang umum 16 Agustus namun diharapkan sebelum pertengahan 2011 angka final penduduk Indonesia dengan berbagai karakter dapat disampaikan ke publik," ujarnya.

Dengan penambahan berbagai variabel dalam pendataan seperti masalah kecacatan, buta huruf dan angka kematian penduduk, membuat data yang ada menjadi lebih akurat dan komprehensif.

"Ini akan berbeda dari sensus pada 2000 lalu yang hanya mencantumkan wilayah penduduk hingga basis desa terkecil namun tidak mencantumkan nama, karena sensus ini benar-benar menunjukkan detail terkecil," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009