Jika kemudian pesanan ekspor terus berdatangan, tentu jumlah tenaga kerja yang terserap semakin banyak
Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Abdullah Azwar Anas yakini bahwa keberadaan pabrik kereta api PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi, Jawa Timur, akan membuka lapangan kerja serta dapat menggerakkan ekonomi lokal.
"Ini akan membuka lapangan kerja, menggerakkan ekonomi lokal dan mempercepat pemulihan ekonomi warga Banyuwangi yang juga terdampak akibat pandemi COVID-19," katanya di sela-sela kunjungannya ke lokasi pabrik kereta api di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Selasa.
Industri kereta api itu dikembangkan PT SII yang merupakan perusahan kongsi antara BUMN PT INKA dan perusahaan kereta api dunia Stadler Rail Group dari Swiss.
Ia mengatakan pabrik di Banyuwangi akan menjadi pabrik kereta terbesar di Asia Tenggara dengan investasi mencapai Rp1,6 triliun dan fokusnya menggarap pesanan ekspor kereta ke Asia, Australia, dan Afrika.
"Alhamdulillah, industri kereta api ini kembali berjalan terus setelah sempat tertunda karena pandemi. Dari penjelasan manajemen PT INKA, pembangunan fisik tuntas Oktober 2020, dilanjutkan instalasi mesin, uji operasi, commissioning, ditargetkan beroperasi tahun depan," ujarnya.
Baca juga: Inka-KAI gandeng perusahaan Swiss bangun pabrik kereta di Banyuwangi
Menurut Azwar Anas, penciptaan lapangan kerja baru diperlukan sebagai upaya pemulihan ekonomi di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Bersama sektor pertanian, pariwisata, perikanan, UMKM dan sebagainya, kehadiran industri kereta api ikut mendorong pemulihan ekonomi, dan bahkan bukan hanya ekonomi lokal, tapi juga nasional berkaitan dengan daya saing ekspor industri manufaktur Indonesia," ujarnya.
Harapan keberadaaan industri kereta itu, lanjut dia, banyak tenaga kerja Banyuwangi terserap, terlebih di Banyuwangi sudah ada sejumlah SMK dan Politeknik Banyuwangi yang memiliki jurusan yang cukup relevan dengan kebutuhan perkeretaapian.
Ia juga mengingatkan seluruh proses pengembangan industri kereta api menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
"Harus produktif dan aman dari COVID-19," katanya.
Baca juga: Menteri Perkeretaapian Bangladesh tinjau pembuatan kereta PT INKA
Di industri kereta api itu, katanya, juga akan dibangun museum perkeretaapian sebagai lokasi wisata baru.
"Kami ingin INKA tidak hanya sekadar industri, tapi juga membawa kekayaan peradaban dan kebudayaan daerah. Adanya museum akan menjadi destinasi wisata teknologi dan edukasi. Semuanya masih dalam proses," tuturnya.
Direktur Operasional PT INKA I Gede Agus Prayatna mengemukakan bahwa saat ini progres pembangunan "workshop" pabrik kereta api Banyuwangi mencapai 93 persen.
Akibat pandemi, katanya, target awal yang harusnya rampung pada Agustus 2020, kini mundur hingga Oktober 2020.
"Proses pembangunan memang sempat terhenti selama tiga bulan akibat pandemi, makanya target kami juga mundur. Selain itu, suplai beberapa komponen dari Jakarta dan Surabaya juga terhenti karena pandemi," kata dia.
Ia menambahkan untuk gedung-gedung pendukung dan fasilitas lainnya, seperti instalasi listrik dan air compressor serta pemenuhan mesin-mesin produksi ditarget rampung pada 2021.
"Kami targetkan pabrik mulai produksi tahun depan (2021, red.). Kami mulai menyerap lapangan kerja secara masif pada tahun depan, saat beroperasi. Jika kemudian pesanan ekspor terus berdatangan, tentu jumlah tenaga kerja yang terserap semakin banyak," ujarnya.
Baca juga: Progres pembangunan pabrik INKA Banyuwangi capai 20 persen
Baca juga: INKA Banyuwangi gandeng lima lembaga pendidikan vokasi
Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinariyanto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020