"Saya sampaikan dukungan saya dan meminta Kabupaten Banyuwangi segera bersiap menjadi tuan rumah Liga Selancar Dunia (WSL) tahun 2021 mendatang, dengan membangun infrastruktur penunjang seperti pembangunan dua Menara Juri untuk kebutuhan kompetisi terbaik ketiga di dunia setelah ajang balap Moto GP ini," katanya dalam akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan di Jakarta, Selasa.
Luhut menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke Banyuwangi beberapa waktu lalu. Menurutnya, ia tidak hanya melihat kolaborasi dan kekompakan antara pemerintah dan warganya tetapi juga melihat betapa indahnya panorama alam Banyuwangi.
Baca juga: Luhut dukung Banyuwangi jadi tuan rumah Liga Selancar Dunia
"Potensi destinasi wisata Kabupaten Banyuwangi ada di Taman Nasional Alas Purwo yang saya begitu berpotensi jadi quality tourism (pariwisata berkualitas)," katanya.
Ada pula hamparan pantai lengkap dengan ombak terbaiknya yaitu Pantai Plengkung yang memiliki ketinggian ombak mencapai 6-8 meter dan panjang 2 kilometer sehingga menjadi tujuan wajib para peselancar dari seluruh dunia.
Ombak Pantai Plengkung bahkan menempati posisi kedua setelah Hawaii untuk kategori tujuh ombak terbaik di dunia. Pantai yang dikenal dengan sebutan G-Land itulah yang nantinya akan jadi lokasi Liga Selancar Dunia pada 2021 mendatang.
Baca juga: Corona tak pengaruhi Banyuwangi jadi tuan rumah selancar dunia 2020
Sebagai Wakil Ketua Komite Pemulihan Ekonomi Nasional, Luhut mengaku punya tugas untuk mengintegrasikan seluruh potensi pariwisata demi kemajuan sektor pariwisata Indonesia.
Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk menggeliatkan kembali sektor ekonomi yang tengah lesu di tengah pandemi.
Ia berharap upaya pencegahan COVID-19 yang maksimal akan memberikan rasa percaya kepada para investor dan wisatawan yang akan datang ke Banyuwangi.
Luhut pun tak henti mengajak seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti cuci tangan, jaga jarak, dan memakai masker, sehingga kolaborasi antara masyarakat yang tertib dan pemerintah yang mengayomi bisa mewujudkan pemulihan ekonomi yang terintegrasi seluruhnya.
"Penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional menurut saya harus diintegrasikan, karena keduanya saling berkaitan. Bila penanganan COVID-19 tidak bagus, maka ekonomi pun tidak bisa pulih dengan baik," pungkasnya.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020