RUPSLB mengagendakan satu mata acara tunggal yakni perubahan pengurus perseroan

Jakarta (ANTARA) - Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) merombak struktur manajemen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tahun 2020.

"RUPSLB mengagendakan satu mata acara tunggal yakni perubahan pengurus perseroan," kata Sekretaris Perusahaan WIKA Beton, Yuherni Sisdwi R dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan RUPSLB menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat Agung Budi Waskito sebagai Komisaris Utama dan Bapak Yohanes Babtista Priyatmo Hadi sebagai Komisaris.

Sehingga susunan Dewan Komisaris WIKA Beton menjadi Komisaris Utama dijabat oleh Ade Wahyu, komisaris dijabat oleh Heru Wisnu Wibowo dan Herry Trisaputra Zuna.

Sementara Komisaris Independen dijabat oleh Priyo Suprobo dan Indrieffouny Indra.

Sedangkan susunan Direksi WIKA Beton tetap dijabat oleh pengurus yang sama dengan perubahan nomenklatur, Direktur Utama dijabat oleh Hadian Pramudita

Kemudian, Direktur Pemasaran dan Pengembangan dijabat oleh Kuntjara, Direktur Teknik dan Produksi dijabat oleh Sidiq Purnomo, Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Risiko dijabat oleh Imam Sudiyono, dan Direktur Operasi dan Supply Chain Management I Ketut Senjaya Putra.

Yuherni juga menyampaikan sampai Maret 2020, WIKA Beton membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,17 triliun di tengah kondisi yang kurang menguntungkan.

Sementara Laba Bersih WIKA Beton tercatat sebesar Rp71,8 miliar dan kontrak baru Rp865 miliar. Pengelolaan WIKA Beton tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

Sementara itu, sampai dengan Juni 2020, WIKA Beton masih dapat membukukan omzet kontrak baru senilai Rp1,5 triliun di tengah masa pandemi COVID-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar Transisi.

Beberapa proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru ini didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 71,46 persen, disusul proyek di sektor industri sebesar 13,20 persen, kemudian proyek di sektor energi sebesar 9,97 persen, lainnya berasal dari sektor properti dan pertambangan masing-masing menyumbang sebesar 5,11 persen dan 0,26 persen.

Hingga Juni 2020, proyek-proyek tersebut di antaranya adalah Tol Indrapura - Kisaran, Tol Tebing Tinggi - Parapat, Jakarta International Stadium, Jalan Bandara NYIA, Tol Balikpapan - Samarinda, Jalan Kereta Api NYIA, Tol Pekanbaru - Dumai, pembangunan pabrik PT Eclat Textile Indonesia, Dermaga Kijing dan Jembatan Tahang.

Ke depannya, WIKA Beton berupaya untuk tetap dapat bertahan di tengah kondisi pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi.

Baca juga: WIKA Beton bukukan laba bersih 2019 Rp510,71 miliar
Baca juga: Wika Beton miliki kemampuan produksi 6 juta ton
Baca juga: "WIKA Mengajar" buka wawasan pelajar Karawang untuk siap bersaing

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020