"Timsus sudah menemukan lokasi terlapor yang saat ini sedang dijemput dan segera dibawa ke Cianjur, untuk dimintai keterangan dan pertanggungjawabannya. Namun kami belum bisa menyebutkan lokasinya," kata Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto di Cianjur Selasa.
Ia menjelaskan hingga saat ini korban investasi bodong paket lebaran yang melapor ke posko khusus di unit Satreskrim Polres Cianjur, terus bertambah, sehingga pihaknya akan terus mendata guna mencari total pasti kerugian yang diderita korban dari berbagai kabupaten, seperti Cianjur, Bandung Barat, Bogor dan Sukabumi.
Baca juga: Timsus masih melacak keberadaan HA direktur investasi bodong
Untuk sementara kerugian atas perbuatan terlapor mencapai Rp3,6 milir berdasarkan laporan dari 50 orang peserta investasi dari berbagai kabupaten tersebut. Sebagian besar mengalami kerugian mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah.
"Kami akan menuntaskan kasus tersebut, untuk total kerugian akan kami minta keterangan dari terlapor yang saat ini sudah dijemput timsus," katanya.
Sebelumnya timsus yang dibentuk Polres Cianjur, untuk mendalami dan menyelidiki kasus dugaan investasi bodong paket kurban dan sejumlah paket lainnya, sempat melacak keberadaan terlapor yang menghilang dari rumah mewah miliknya di Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur.
Baca juga: 200 korban investasi bodong dari Sukabumi "geruduk" Cianjur
Bahkan timsus sempat menelusuri keberadaan pemilik investasi yang juga menawarkan paket umroh dan kendaraan roda dua dan empat itu, ke sejumlah wilayah. Mencuatnya kasus tersebut, setelah lima ratusan orang nasabah mendatangi rumah HA menuntut hak mereka segera direalisasikan.
Namun HA beberapa kali berjanji akan merealisasikan janjinya pada nasabah sebelum 31 Juli, bamun hingga saat ini tidak terbukti, sehingga nasabah yang diperkirakan mencapai seribuan orang tersebut, melaporkan HA ke Mapolres Cianjur.
Baca juga: Polres Cianjur dirikan posko khusus korban investasi bodong
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020