Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta menyatakan bahwa sampai sekarang TNI belum melihat adanya indikasi gejolak yang mengarah pada kekacauan nasional menjelang peringatan Hari Antikorupsi 9 Desember 2009.
"Di masyarakat saya belum melihat ada tanda-tanda ke arah situ. Di permukaannya tidak ada. Mudah-mudahan tidak ada. Mudah-mudahan kondusif," katanya di sela-sela acara Apel Danrem-Dandim Terpusat di Jakarta, Senin.
Kasad mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu ataupun ajakan yang ingin mengacaukan situasi nasional.
"Kita harus cerdas, jangan sampai mau dipermainkan. Seolah-olah kita memainkan peran, padahal kita yang diperankan. Seolah-olah kita jadi sutradara, padahal kita jadi pelaku. Himbauan saya, masyarakat jangan terpancing, pers tetap tenang," ujarnya.
George menambahkan, jika nantinya terjadi tindakan atau aksi yang membahayakan stabilitas nasional, TNI akan bertindak sesuai dengan hukum. "Kalaupun mau dilanjutkan, ya silakan. Kita kan punya hukum, dan kita sudah sepakat hukum sebagai panglima tertinggi," ujarnya.
Pada kesempatan terpisah Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Darpito Pudyastungkoro mengatakan, jelang peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia pada 9 Desember mendatang, situasi ibukota Jakarta dan sekitarnya relatif kondusif.
"Belum, belum ada hal yang mengkhawatirkan. Meski ada beberapa aksi unjukrasa belakangan ini meningkat di ibukota Jakarta dan sekitarnya, tetapi semua masih terkendali," katanya.
Ia menambahkan, hingga kini pihaknya hanya bersiaga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi menjelang, saat dan setelah 9 Desember 2009. "Ya kita tetap siaga, berkoordinasi dengan semua pihak terutama polri mengantisipasi semua kemungkinan," ujar Darpito.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan kekhawatirannya akan terjadi aksi yang bisa menimbulkan kekacauan pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia yang akan dilakukan pada 9 Desember. Sikap ini sempat menuai kritik dan bantahan dari sejumlah aktivis penggiat antikorupsi.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009