Bursa Australia berakhir melonjak terangkat saham teknologi terkemuka

Sydney (ANTARA) - Bursa saham Australia berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa, dengan keuntungan berbasis luas terangkat saham-saham teknologi terkemuka setelah sehari sebelumnya turun tipis.

Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 melonjak 111,50 poin atau 1,88 persen menjadi 6.037,60 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas bertambah 112,60 poin atau 1,86 persen menjadi 6.166,50 poin.

"Semua sektor membaik, dengan saham teknologi paling menonjol, setelah teknologi Nasdaq AS naik 1,5 persen dan mencapai rekor tertinggi semalam," kata analis pasar CommSec, Steven Daghlian.

"Sub-sektor emas defensif adalah satu-satunya kelompok saham di zona merah."

Reserve Bank of Australia, mempertahankan suku bunga tidak berubah di 0,25 persen pada Selasa, meskipun Gubernur RBA Philip Lowe mengatakan bahwa penguncian enam minggu di Negara Bagian Victoria untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 akan memiliki dampak signifikan pada ekonomi lokal.

Sementara itu, data terbaru dari Biro Statistik Australia menunjukkan perdagangan ritel naik 2,7 persen, sementara Australia mencatat surplus perdagangan 5,86 miliar dolar AS pada Juni.

Di sektor keuangan, bank-bank besar melonjak dengan Commonwealth Bank naik 2,23 persen, ANZ naik 1,74 persen, National Australia Bank naik 1,24 persen dan Westpac Bank naik 1,52 persen.

Saham-saham pertambangan sebagian besar lebih tinggi dengan BHP naik 1,66 persen, Rio Tinto naik 2,33 persen dan Fortescue Metals naik 1,90 persen. Namun, penambang emas Newcrest turun 0,06 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas melonjak dengan Oil Search naik 2,73 persen, Santos naik 4,52 persen dan Woodside Petroleum naik 1,70 persen.

Supermarket terbesar Australia menguat dengan Coles naik 2,71 persen, dan Woolworths naik 2,43 persen.

Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra melonjak 2,35 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas naik 2,19 persen dan perusahaan biomedis CSL terangkat 2,37 persen.