Jember (ANTARA News) - Seorang penambang batu bernama Hariyanto (30) mengalami patah tulang karena tertimbun tanah longsor di gumuk Pelinggihan, Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Jember, Jatim, Senin.

"Saya hanya mendengar suara tanah dan bebatuan jatuh dari arah gumuk, beberapa penambang batu di gumuk itu sempat lari, namun Hariyanto terjatuh hingga tubuhnya tertimbun tanah," kata saksi mata Sutrisno kepada sejumlah wartawan.

Ia mengatakan, tubuh Hariyanto tertimbun seluruh tanah dan bebatuan yang jatuh dari gumuk tersebut, sedangkan para penambang batu lainnya selamat dan tidak tertimbun tanah longsor.

"Kami menolong Hariyanto setelah kondisi di sekitar gumuk benar-benar aman, supaya warga tidak menjadi korban tanah longsor di gumuk itu," katanya.

Menurut dia, tanah gumuk tersebut merupakan miliknya, namun ia sudah menyewakan gumuk itu untuk diambil batu dan tanahnya kepada Kholik, warga Kecamatan Patrang.

"Terjadinya longsor di gumuk Pelinggihan merupakan tanggung jawab pengelola gumuk yang sudah mempekerjakan sejumlah penambang," katanya tegas.

Sejumlah warga dan penambang batu akhirnya membawa korban ke Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan.

Humas RSD dr Soebandi Jember, Judi Nugroho, mengatakan, pasien Hariyanto mengalami patah tulang di bagian lengan kanan dan pinggang akibat tertimbun tanah longsor dan bebatuan.

"Kami masih melakukan pemeriksaan secara detail di beberapa bagian dalam tubuh korban supaya diketahui bagian mana saja yang terluka," katanya.

Petugas medis, lanjut dia, sudah membersihkan sejumlah luka lecet yang dialami korban supaya tidak terjadi infeksi, namun pasien Hariyanto memerlukan perawatan yang intensif karena bagian lengan kanannya patah tulang.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009