Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, ditutup melemah karena sebagian besar investor mengambil untung dari kenaikan harga pekan lalu.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI ditutup melemah 27,787 poin (1,11 persen) ke posisi 2.483,76, sedangkan indeks LQ45 turun 6,300 poin (1,26 persen) ke posisi 491,806.

Menurut analis riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan, rally pekan lalu membuat saham-saham overbought dengan cepat akibat aksi jual ambil untung, meski sentimen domestik relatif masih positif.

"Hal itu telah ditunjukkan pada perdagangan pekan lalu dimana pergerakan IHSG terlihat volatil di 2 arah pada awal sesi dan nilai mau pun volume transaksi cenderung moderat," katanya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri saat ini mayoritas masih ditopang oleh konsumsi dan apabila sektor manufaktur digerakkan maka pertumbuhan ekonomi akan lebih baik.

Sementara dari penegakan hukum, penandatanganan Keputusan Presiden (Kepres) pengaktifan kembali Bibit-Chandra sebagai Ketua KPK diharapkan menjadi sentimen positif untuk menumbuhkan kembali kepercayaan investor (asing).

Sepanjang perdagangan hari ini tercatat terjadi 67.257 kali transaksi dengan volume 2,902 miliar lembar senilai Rp2,239 triliun. Dari seluruh saham yang aktif, 63 saham diantaranya naik, 130 saham turun, dan 64 saham harganya tidak bergerak.

Saham-saham ditutup turun adalah PGN (PGAS) turun Rp 150 menjadi Rp 3.950, Aneka Tambang (ANTM) turun Rp 125 menjadi Rp 2.250, Bank Danamon (BDMN) turun Rp 100 menjadi Rp 4.425, Bumi Resources (BUMI) turun Rp 50 menjadi Rp 2.500.

Sementara di bursa kawasan Asia indeks ditutup variatif, diantaranya Indeks Hang Seng Hongkong melemah 173,19 poin ke level 22.324, Indeks Nikkei-225 Jepang menguat 145,01 poin ke level 10.167 dan Indeks Strait Time Singapura naik 5,97 poin ke level 2.796.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009