"Jebakan yang pertama adalah rendahnya kesadaran ibu dalam kaitannya dengan pendidikan anak," kata Muhadjir saat menjadi pembicara kunci pada kegiatan rangkaian Hari Anak 2020 yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menko PMK: Pembangunan manusia dimulai dari prenatal dan ASI
Kemudian, jebakan kedua atau faktor yang menyebabkan orang tua gagal menyiapkan generasi emas ialah kurangnya pemberian asupan gizi saat anak di usia dini.
Hal itu, kata Muhadjir akan berimbas pada tahapan seorang anak ketika berada di usia produktif, sehingga susah bersaing karena tidak memiliki keunggulan.
Perlu diingat, pada tahapan prenatal jebakan yang umumnya dihadapi orang tua adalah stunting, namun pada tahapan anak di usia dini jebakannya ialah malnutrisi.
Oleh karena itu, peran serta orang tua dan guru PAUD penting dan strategis dalam membantu menyiapkan sumber daya yang unggul saat anak masih di tahapan usia dini.
Baca juga: Rumah tangga miskin di Indonesia masih tinggi, sebut Menko PMK
Baca juga: Menko PMK: Perlindungan anak tentukan keberhasilan Indonesia emas
Pemerintah, katanya, sejatinya telah cukup banyak melakukan pembaharuan dan kemajuan di sektor pendidikan PAUD. Sebagai contoh kesepakatan dengan Kementerian Desa agar membuat satu desa satu PAUD.
"Program satu desa satu PAUD itu waktu saya masih Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sekarang saya tidak tahu berapa jumlahnya di Indonesia," katanya.
Bahkan, terdapat anggaran di Kementerian Desa untuk meningkatkan kualitas pendidikan PAUD. Sedangkan untuk pembinaan guru PAUD anggarannya masih berada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020