Ambon (ANTARA) - DPRD Maluku memperketat dan membatasi aktivitas masyarakat yang berkunjung ke gedung wakil rakyat tersebut terkait adanya salah seorang anggota dewan yang positif terkena virus corona saat menjalani pemeriksaan kesehatan dengan tes usap.
"Saya juga dapat informasi itu dan mulai kemarin (Senin, 3/7) sudah dilakukan pengetatan bagi orang yang keluar masuk kantor DPRD," kata Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury di Ambon, Selasa.
Baca juga: Kadis Pemuda dan Olahraga Maluku positif COVID -19, sebut GTPP
Wattimury juga meminta Sekretaris DPRD Maluku Bodewin M. Wattimena, jika wartawan diperbolehkan untuk meliput berbagai kegiatan dewan, tetapi harus selalu waspada.
DPRD juga telah melakukan pengecekan langsung dan berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 provinsi.
"Kalau benar ada satu anggota DPRD provinsi yang positif, ditambah dua ASN di Sekretariat DPRD, kita harus selalu waspada. Oleh karena itu, mulai kemarin saya minta masyarakat yang datang ke kantor DPRD provinsi berhati-hati dahulu, kita sangat membatasi, sebab tidak mau masyarakat juga jadi korban," kata Wattimury.
Selain upaya menjaga diri yang dilakukan pimpinan dan anggota DPRD serta seluruh ASN, masyarakat juga harus tahu bahwa DPRD juga melindungi mereka dan harus saling menjaga satu sama lain.
Sementara satu anggota dewan yang terpapar virus corona mengakui secara resmi melalui laman grup Forum Saka Mese Nusa pada Senin, (3/8) malam.
Baca juga: Bertambah 40 orang, positif COVID-19 di Maluku Utara naik 383 kasus
Baca juga: Ratusan musisi-guru PAUD di Ambon dapat bantuan sembako
Dia mengaku masih dalam kondisi sehat tanpa merasakan gejala lain, seperti sesak napas, batuk, panas atau demam dan sakit tenggorokan serta sudah menjalani pemeriksaan usap di RSUD dr. M. Haulussy Ambon pada tanggal 1 Agustus 2020.
Awalnya anggota legislator ini akan melakukan perjalanan ke Kabupaten Buru untuk melihat kondisi Madrasah Aliyah di sana dan syaratnya harus menjalani tes cepat sebelum berangkat menggunakan pesawat terbang.
Namun, hasil tes cepatnya reaktif dan disarankan untuk menjalankan tes usap di RSUD Haulussy dan hasilnya diketahui positif dan kini telah menjalani karantina mandiri di rumah.
Ia menerangkan kalau dugaan dirinya terkena virus corona dari salah satu staf Sekretariat DPRD Maluku yang ikut berangkat ke Jakarta bersama tim Pansus DPRD saat melakukan studi banding untuk penyelesaian Raperda tentang pembentukan BUMD Maluku dalam mengelola PI 10 persen blok migas abadi Masela.
Sedangkan staf sekretariat DPRD Maluku ini awalnya terpapar virus serupa dari suaminya yang merupakan ASN di Kantor Gubernur Maluku.
Baca juga: Aktivitas DPRD Maluku bisa tutup bila lima orang positif COVID-19
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020