Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta berharap masyarakat hanya mempercayai ihwal obat COVID-19 dari sumber resmi yakni Kementerian Kesehatan RI.

"Yang paling penting masyarakat itu mempercayai dari sumber-sumber yang resmi, terutama kalau kaitannya kesehatan, ya, dari Kementerian Kesehatan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin.

Aji menyatakan hingga saat ini belum pernah menerima atau mendapat laporan mengenai obat atau herbal yang diklaim ditemukan seseorang bernama Hadi Pranoto yang memperkenalkan diri sebagai profesor sekaligus Kepala Tim Riset Formula Antibodi COVID-19 dalam sebuah kanal Youtube.

Baca juga: IDI Bandarlampung: Herbal anti corona belum teruji khasiatnya

Baca juga: IDI: Masyarakat agar kritis terima informasi belum jelas soal COVID-19

Aji meyakini seandainya berhasil ditemukan obat untuk penanganan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia maka tentunya lembaga yang pertama mengetahui adalah Kemenkes RI.

"Saya belum pernah menerima dan belum pernah dilapori (soal obat COVID-19)," kata mantan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY ini.

Sebaliknya, apabila Kemenkes RI menyatakan belum menemukan obat tersebut maka hingga saat ini obat tersebut memang belum ada.

"Pasti kalau sudah ada (obat COVID-19), lembaga pertama yang akan mengumumkan adalah Kemenkes, supaya kita tidak terjebak pada hal-hal yang sebetulnya tidak benar," kata Aji.

Sebelumnya, Hadi Pranoto yang tampil di kanal Youtube penyanyi Erdian Aji Prihartanto atau Anji mengklaim telah memiliki herbal atau obat COVID-19. Dia menyatakan obat herbal itu telah dibagikan ke sejumlah kalangan yang telah terkonfirmasi positif COVID-19 serta mengklaim hampir seluruh pasien berhasil sembuh usai mengonsumsi herbal itu.*

Baca juga: Hadi Pranoto tidak terdaftar di IDI

Baca juga: Anji komentari video dia yang dicekal YouTube

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020