Perm, Rusia (ANTARA News)- Paling tidak 109 orang tewas dan 134 lainnya cedera ketika terjadi kebakaran akibat ledakan petasan yang menghantam sebuah klub malam Rusia. Klub itu sedang ramai pengunjung dan mereka berebut ke luar untuk menyelamatkan diri dari gumpalan asap hitam beracun.

Pertunjukan petasan di klub malam Lame Horse, kota Perm, Rusia, Jumat malam mengalami kesalahan yang menimbulkan kebakaran di pelapis langit-langit dan dinding dalam satu acara memperingati ulang tahun kedelapan klub itu.

Ketika para peserta acara berebut ke luar melalui satu-satunya pintu, sejumlah mereka jatuh dan kemudian terinjak sampai tewas. Para dokter mengatakan banyak dari mereka yang di bawa ke rumah sakit masih hidup dengan menggunakan alat pernafasan dan sejumlah mereka yang terbakar 60 persen.

Sejumlah mereka yang cedera parah telah dikirim ke unit-unit khusus di Moskow, St Petersburg dan kota-kota lain.

Seorang korban yang selamat, yang mengaku bernama Svetlana mengemukakan kepada Reuters: "Segalanya terbakar begitu cepat dan terjadi hanya beberapa detik. Kami tidak dapat lewat, semua orang saling dorong dari segala arah."

Presiden Dmitry Medvedev memerintahkan hari berkabung nasional Senin dan meminta para pemilik klub itu dikenakan hukuman berat. Ia mengatakan para pemilik klub itu berulang-ulang diperingatkan bahwa kompleks itu tidak aman.

"Mereka tidak memiliki otak atau kesadaran," kata Medvedev kepada para menteri dalam satu pertemuan yang diliput televisi, mengecam para pemilik klub karena tidak segera melaporkan segera setelah musibah itu.

Seorang juru foto Reuters di Perm,1.150km timur laut Moskow, melihat kelompok-kelompok orang yang kebingungan mengunjungi satu kamar mayat untuk mengidentifikasi para korban.

Menurut Kementerian urusan Darurat, korban tewas tertua, berusia 44 tahun dan termuda 21 tahun.Ratusan anyelir merah dan lilin diletakkan dekat klub itu.

Kebakaran pada Jumat itu adalah korban jiwa terbanyak dalam puluhan tahun di Rusia, kata para pejabat kementerian itu, dan kebakaran klub terburuk di seluruh dunia sejak hampir 200 orang tewas dalam satu acara di Buenos Aires tahun 2004.

Menteri Dalam Negeri Rashid Nurgaliyev mengemukakan kepada Medvedev tidak ada bukti ledakan bom. Para jaksa Rusia mengatakan lima karyawan termasuk pemilik dan para pendiri klub itu telah ditahan karena diduga melanggar peraturan-peraturan menyangkut kebakaran dan pembunuhan.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009