Gol keberuntungan itu berasal dari tendangan penalti Noh Alamsahdi di menit ke-9. Pada menit ke-7, Roni Firmansah sempat melesakkan bola ke gawang Persiwa namun dianulir wasit Yandri karena "offside".
Gol penalti semata wayang Arema ini, tercipta setelah umpan silang Zulkifli mengenai tangan pemain belakang Persiwa, Johanes Kabagaimu di menit ke-8.
Namun, gol itu harus dibayar mahal karena sesaat setelah unggul 1-0 tepatnya pada menit ke-12, Zulkifli harus ditandu keluar lapangan akibat cedera, kemudian posisinya digantikan Benny Wahyudi.
Asisten Pelatih Arema Malang, Liestiadi, mengatakan, Arema lebih menguasai pertandingan di menit awal. Namun, ketika memasuki menit ke 20 babak I stamina permainan Arema agak menurun.
"Memang kita instruksikan pemain untuk melakukan penyerangan di menit awal, sebab Arema dengan pemain Persiwa kalah stamina, sehingga harus "menggempur" dulu," katanya.
Liestiadi mengakui, kelebihan pemain Persiwa adalah terletak pada stamina, sehingga ketika Arema unggul lebih dulu, Arema kemudian menggunakan pola bertahan.
Sementara, Pelatih Persiwa Wamena, Zaenal Abidin, menganggap permainan Arema kurang "fair play" yang memperlambat tempo permainan dengan aksi menjatuhkan diri terlalu sering.
"Saya tidak tahu, apakah aksi itu disengaja atau memang faktor pemain yang terlihat kelelahan," ujarnya.
Dalam permainan kedua tim, Persiwa lebih agresif untuk menyerang, sehingga pada babak ke-2 Arema terpaksa terkunci di pertahanannya sendiri, dan hanya membuang bola jauh dengan sesekali melakukan serangan balik.
Sedangkan Persiwa, sering mendapat peluang yang hampir menghasilkan gol, terutama di menit awal dan menjelang berakhirnya babak II.
"Kita hampir saja menghasilkan gol di menit ke 13 jika pemain kita sedikit bersabar mengolah bola, namun peluang itu gagal, " ujar, Zaenal Pelatih Persiwa.
Hingga menit terakhir babak ke II, Arema Malang tetap unggul dengan skor 1-0 atas tamunya Persiwa Wamena.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009