Jakarta (ANTARA) - Pihak penyelenggara Paralimpiade Tokyo akan menyusun protokol khusus untuk mencegah penyebaran COVID-19 sekaligus menjaga supaya seluruh atlet tetap sehat dan aman selagi berada di lokasi acara tersebut.

Seperti diketahui, pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 ditunda tahun depan akibat pandemi virus corona.

Meski demikian, penyelenggara memastikan jadwalnya tidak akan mengalami banyak perubahan. Upacara pembukaan akan dilangsungkan 24 Agustus 2021. Selain itu, secara total ada 539 pertandingan yang akan digelar di 22 lokasi berbeda.

Baca juga: Paralimpiade hadapi masalah keuangan akibat penundaan
Baca juga: Paracycling turunkan Fadli di nomor track Paralimpiade Tokyo

“Langkah-langkah atau protokol itu akan disesuaikan dengan tiap-tiap cabang olahraga. Kami masih mendiskusikannya dengan federasi internasional (IF), Komite Paralimpik Internasional (IPC) dan pihak lainnya guna menciptakan lingkungan yang aman,” kata Direktur Pertandingan Hidemasa Nakamura dikutip dari Reuters, Senin.

Sementara itu, salah satu atlet para-taekwondo asal Jepang Mitsuya Tanaka berharap Paralimpiade Tokyo tahun depan menjadi momen untuk menunjukkan kepada dunia bahwa virus corona dapat dikalahkan.

“Ketika COVID-19 mereda, itulah saat yang tepat untuk menunjukkan bahwa kita sudah berhasil mengalahkan virus corona. Ini salah satu bentuk kontribusi kami sebagai para-atlet,” ungkap Tanaka.

Baca juga: Penyelenggara: Vaksin virus kunci terselenggaranya Olimpiade pada 2021
Baca juga: Pelatnas NPC terhenti, atlet paralimpiade kehilangan mata pencarian

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020