Musi Rawas, Sumsel (ANTARA News) - Sebanyak 4.000 warga Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumsel, akan memecahkan rekor makan buah durian pada pembukaan Kejuaraan Nasional Arum Jeram 8-12 Desember 2009 mendatang.

"Pemecahan rekor ini akan dilakukan saat pembukaan kejuaraan arum jeram tingkat nasional 8-12 Desember 2009 nanti, yang akan dilaksanakan di Sungai Rawas, Kecamatan Ulu Rawas," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Musi Rawas HA Rachman Akhmad, di Musi Rawas, Minggu.

Dikatakannya, peserta yang akan mengikuti pemecahan rekor MURI tersebut nantinya berasal dari warga kecamatan Ulu Rawas, ditambah dengan penonton dan peserta dari berbagai daerah.

"Panitia akan memberikan satu buah durian kepada setiap orang yang datang ke lokasi kejuaraan itu," katanya.

Acara itu sendiri kata dia, disamping sebagai hiburan juga untuk memeriahkan kejuaraan arum jeram tingkat nasional tersebut, dan sekaligus memberikan kesempatan kepada setiap pengunjung untuk menikmati kelezatan buah durian dari daerah itu.

Menurut dia, Kejuaraan Nasional Arum Jeram itu terselenggara berkat kerjasama Pemkab Musi Rawas dengan pengurus Federasi Arum Jeram Indonesia (FAJI) Sumsel yang akan diikuti 20 tim yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia

Kegiatan ini sendiri bertujuan dalam rangka mempromosikan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Musi Rawas serta program wisata Visit Rawas River 2010. Peserta akan menjajal derasnya arus sungai Rawas di Kecamatan Ulu Rawas.

Saat ini sudah berdatangan beberapa tim antara lain dari Lampung dan Jatim.

Rachman menjelaskan, Sungai Rawas dipilih sebagai ajang arena lomba karena arus sungainya deras dengan tingkat kesulitan yang cukup menantang banyaknya batu besar dan airnya yang jernih.

Pemandangan sepanjang sungai juga masih alami berupa hamparan hutan tropis kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) serta Gua Batu Napalicin yang berusia ribuan tahun.

Taman Nasional dan Sungai Rawas diharapkan bisa lebih dikenal secara nasional dan internasional dengan menjadi tuan rumah kejuaraan itu.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009