Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh menunjuk empat puskesmas rujukan dan satu puskesmas untuk layanan gawat darurat, setelah menutup sementara aktivitas di RSUD Munyang Kute akibat penularan COVID-19.

Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) COVID-19 Bener Meriah Riswandika Putra, Senin, mengatakan bahwa keempat Puskesmas rujukan tersebut adalah Puskesmas Bandar, Puskesmas Pante Raya, Puskesmas Buntul Kemumu, dan Puskesmas Lampahan.

"Sementara untuk pelayanan gawat darurat dipusatkan di Puskesmas Simpang Tiga," kata Riswandika di Redelong, Kabupaten Bener Meriah.

Baca juga: GTPP: Tinggal lima kabupaten/kota di Aceh masih nihil kasus COVID-19

Baca juga: Tgk Sarkawi mundur dari jabatan Bupati Bener Meriah

Ia menjelaskan pemerintah kabupaten mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan sementara aktivitas pelayanan kesehatan di RSUD Munyang Kute Bener Meriah itu karena terjadinya lonjakan kasus warga yang terinfeksi COVID-19 dalam beberapa hari terakhir.

Kini, warga yang terpapar virus corona di Kabupaten Bener Meriah mencapai 34 orang, yang di antaranya dua orang telah sembuh dan selebihnya masih dalam penanganan medis.

"Diantaranya yang positif 13 orang adalah petugas medis yang bekerja di RSUD Munyang Kute. Jadi awalnya rumah sakit kita sterilkan dulu, tapi sekarang kita fungsikan sebagai tempat isolasi pasien positif," katanya.

Pada Senin (3/8), Dinas Kesehatan Aceh melaporkan data kumulatif warga daerah Tanah Rencong yang terpapar COVID-19 mencapai 433 orang, terjadi penambahan dua kasus per hari ini, yakni asal Banda Aceh dan Aceh Besar.*

Baca juga: Aceh laporkan dua pasien sembuh dan satu OTG positif corona

Baca juga: Dua lagi santri Aceh kluster Magetan positif COVID-19

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020