Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menginstruksikan kepada petugas keamanan agar  mencegah terjadinya benturan pada peringatan Hari Anti Korupsi Dunia pada 9 Desember 2009.

Dalam pidatonya pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-3 Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Minggu, Yudhoyono yang hadir sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu juga mengingatkan agar petugas keamanan tidak terpancing oleh massa dalam mengamankan unjuk rasa besar yang mungkin terjadi pada peringatan tersebut.

"Saya meminta petugas keamanan untuk mencegah benturan, apalagi benturan fisik," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, Yudhoyono meminta agar pada unjuk rasa Hari Anti Korupsi Dunia 9 Desember 2009 jangan sampai ada pihak tertentu yang dikorbankan atau dijadikan martir guna memancing reaksi publik yang luas.

"Saya ingatkan karena pengetahuan yang saya miliki, jangan sampai ada yang dikorbankan atau dijadikan martir. Jangan sampai para petugas terpancing, banyak intrik, permainan model intel masa lalu yang sesungguhnya bukan ciri alam demokratis sekarang ini," tuturnya.

Ia berharap sekeras dan sebesar apa pun unjuk rasa yang akan terjadi, segala kritik, kecaman, dan protes tetap disampaikan dalam cara yang mencerminkan kehidupan demokrasi dan politik yang baik.

"Karena kita semua ingin membangun demokrasi yang bermartabat," ujarnya.

Untuk itu, Presiden meminta agar petugas keamanan betul-betul menjaga keamanan dan ketertiban pada peringatan Hari Anti Korupsi Dunia, termasuk juga melindungi dan mengamankan para pengunjukrasa.

Dalam pidatonya pada Rapimnas Demokrat ke-3, Yudhoyono kembali mengulangi pernyataan yang ia sampaikan pada rapat kabinet paripurna Jumat 4 Desember 2009.

Ia mengemukakan informasi yang diperoleh bahwa terdapat gerakan tertentu bermotif politik pada peringatan Hari Anti Korupsi Dunia 9 Desember 2009 serta kemungkinan akan muncul tokoh-tokoh yang selama ini tidak diketahui sepak terjangnya dalam pemberantasan korupsi.

"Saya Alhamdulillah telah mendapatkan pengetahuan yang relatif lengkap tentang siapa, apa, dan sasaran yang dituju dalam gerakan 9 Desember yang akan datang," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009