Jakarta, (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KHA Hasyim Muzadi mengingatkan Panitia Angket Bank Century DPR RI untuk bekerja serius dan menjunjung tinggi kejujuran, bukan sekedar kerja asal-asalan.

"DPR, Pansus Century, hendaknya sadar bahwa lembaga dan gerakannya sedang disorot keras oleh masyarakat bangsa," katanya di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, DPR selama ini belum pernah mampu membuktikan berhasil menyelesaikan perkara besar atau uang besar. Selalu saja gembos di tengah jalan dengan berbagai pertimbangan politik pragmatis.

"Yang bisa diselesaikan hanya uang kecil yang tidak cukup dibagi rata," katanya, mengkritik.

Artinya, katanya, dalam pandangan masyarakat bangsa, DPR masih berjarak dengan amanat perwakilan dan moral politik. "Terlalu banyak trik sinetronnya," katanya.

Oleh karena itu, katanya, DPR dan Panitia Angket Century kali ini harus bekerja jujur dan amanat serta memperkuat yang benar, bukan hanya membenarkan yang kuat.

"Kalau sampai tidak akurat dan `ecek-ecek`, rakyat akan semakin putus asa terhadap negara dan penyelenggaranya," katanya.

Ia juga mengingatkan kemungkinan terjadinya ketidakpercayaan secara meluas dan menyeluruh di kalangan rakyat jika ternyata DPR selaku pembuat undang-undang yang juga memiliki kewenangan penganggaran dan pengawasan ternyata juga menunjukkan sikap tak bisa dipercaya.

Apalagi, lanjut Hasyim, sebelumnya masyarakat telah disuguhi kekalutan opini tentang kepolisian, kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berada di antara ranah hukum legal formal dan keadilan.

"Ini sangat berbahaya untuk bangsa. Ini berarti negara dirusak oleh parlemennya sendiri," katanya.

Sebaliknya, katanya, bila DPR, Panitia Angket, bertindak jujur, amanat, serta tajam dalam memotong kezaliman, maka akan menolong sebagian keadaan sekalipun belum semua, mengingat opini masyarakat saat ini terlanjur rendah terhadap kejujuran pemimpin.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009