di daerah pegunungan asal ada udara yang naik itu dinginnya lebih cepat dibanding udara basah
Magelang (ANTARA) - Fenomena embun beku di dataran tinggi Dieng di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah pada musim kemarau akibat pengaruh angin "monsoon" Australia.
Koordinator BMKG Jawa Tengah Tuban Wiyoso di Magelang, Senin, menjelaskan di Pulau Jawa saat kemarau ada angin "monsoon" Australia yang sifatnya adalah dingin dan kering.
"Kemudian ketika kemarau kondisi langit cerah maka panas di permukaan bumi itu mudah terbuang karena tidak ada hambatan, maka akan dingin dan kering," katanya usai pembukaan Sekolah Lapang Iklim di Desa Jogoyasan, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.
Ia menuturkan kalau udara kering menaiki pegunungan bertambah tinggi itu laju penurunan suhunya semakin cepat dibandingkan dengan udara basah.
"Jadi di daerah pegunungan asal ada udara yang naik itu dinginnya lebih cepat dibanding udara basah," katanya.
Baca juga: IPB-KSDAE temukan bakteri kandidat anti embun beku
Tuban menyampaikan kombinasi tersebut menyebabkan di kawasan dataran tinggi Dieng saat musim kemarau bisa terjadi embun es atau embun beku.
"Jadi kombinasi antara angin yang bertiup dari Australia yang memang dingin dan kering plus topografinya yang tinggi. Setiap naik sekian meter suhu turun sekian derajat. Perbandingannya kalau udara kering itu turunnya satu derajat, kalau udara basah 0,65 derajat, berarti hampir dua kalinya turunnya suhu," katanya.
Saat memasuki musim kemarau di dataran tinggi Dieng, sering terjadi pembentukan es di permukaan bumi, penampakan kristal es pada tanaman, serta benda-benda lainnya tersebut oleh masyarakat sekitar peristiwa ini dinamakan "embun upas".
Akibat suhu lingkungan yang sangat dingin, titik-titik air (embun) yang telah terbentuk tersebut kemudian berubah menjadi kristal es. Embun beku akan bertahan ketika suhunya masih berada pada kisaran titik beku, seiring Matahari mulai terbit, embun beku perlahan mencair dan sebagian menjadi uap air lagi.
Embun beku di dataran tinggi Dieng menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut.
Baca juga: Pendaki Gunung Semeru bisa nikmati embun beku
Baca juga: Lima hektare tanaman kentang di Dieng terdampak embun beku
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020