Taipei (ANTARA News/AFP) - Jumlah orang Taiwan yang menderita suhad (insomnia) kronis telah hampir berlipat ganda dalam tiga tahun, sementara kekhawatiran terhadap ekonomi akibat kemerosotan ekonomi global telah mendatangkan lebih banyak malam tanpa orang bisa tidur, demikian studi baru.
Hampir lima juta, atau 21,8 persen dari 23 juta warga di pulau itu, menderita suhad kronis dibandingkan dengan 11,5 persen tiga tahun lalu, demikian studi oleh Taiwan Society of Sleep Medicine.
Kenaikan jumlah orang yang tidak dapat tidur disebabkan oleh pengangguran, karena terjerumusnya pulau tersebut ke dalam resesi pada penghujung tahun lalu membuat kondisi lapangan kerja jauh lebih mengerikan, katanya.
Suhad kronis didefinisikan sebagai tidak tidur selama tiga malam dalam satu pekan, dengan gejala yang berlangsung lebih dari satu bulan.
Lebih dari 60 persen dari 4.000 orang yang diwawancarai bagi studi itu juga mengeluh bahwa mereka menghadapi kesulitan untuk tidur dalam 30 menit atau terjadi pada malam hari.
Angka pengangguran pada Oktober di Taiwan ialah 5,96 persen, turun dari catatan pada Agustus, yaitu 6,13 persen, saat krisis keuangan global menimbulkan pukulan keras terhadap ekonomi pulau itu, yang mengandalkan ekspor.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009