Jakarta (ANTARA) - Petenis asal Yunani Maria Sakkari sangat haus kompetisi selama lima bulan penghentian tur akibat COVID-19, sehingga nyaris untuk sementara beralih cabang olahraga.

Petenis berusia 25 tahun itu mengatakan ia mempunyai rencana cadangan jika sisa musim kompetisi 2020 dibatalkan.

"Jika tur dibatalkan saya akan berkompetisi di Kejuaraan Nasional atletik nomor 100m," kata Sakkari kepada wartawan di All Access Hour menjelang Palermo Ladies Open, event WTA pertama sejak tur dihentikan pada Maret karena COVID-19 yang dikutip dari laman WTA Tour, Senin.

"Kejuaraan Nasional Yunani dimulai pada 8 Agustus. Kami agak bercanda dengan pelatih kebugaran saya, tapi di dalam diri saya benar-benar membutuhkan kompetisi. Ada rumor yang beredar bahwa tur akan dibatalkan sehingga saya pikir jika tur dibatalkan saya perlu menemukan sesuatu.

Baca juga: Seorang petenis positif terinfeksi corona sebelum WTA Palermo Open
Baca juga: Pemerintah setempat sarankan Madrid Open dibatalkan

"Saya cepat. Saya tahu saya tidak akan memenanginya tentunya, karena saya bukan seorang profesional. Tapi yeah, saya berpikir untuk melakukannya."

"(Saya bisa lari) 12,7 (detik) tanpa spikes atau starting block. Pelatih kebugaran saya, yang adalah spesialis trek dan lapangan, mengatakan bahwa jika saya berlatih saya mungkin berhasil sampai final."

Disamping kebutuhan untuk memuaskan dahaga kompetitifnya, apa yang memaksa Sakkari untuk mempertimbangkan sementara beralih ke sprint? Setelah kembali ke Athena pada awal penghentian tur, Sakkari menghabiskan sebagian besar latihan kebugarannya di luar ruang dan di lintasan.

"Saya mulai bermain tenis pada 4 Mei, tapi sebelum itu, saya berlatih dengan pelatih kebugaran saya di area luar ruang di mana kami boleh berlatih," kata Sakkari. "Saya banyak berlari. Saya pikir saya berlari lebih banyak dibanding yang pernah saya lakukan."

Petenis peringkat 20 dunia itu ingin mengembalikan performanya seperti saat pada awal musim. Sakkari mencapai babak 16 besar di Australia Open untuk pertama kalinya (kalah oleh Kvitova) dan mengikutinya dengan melaju ke semifinal St. Petersburg Ladies Trophy (kalah oleh Rybakina). Sementara ia menikmati waktu yang lebih lama di rumah, Sakkari berusaha keras untuk kembali ke urusan itu.

Baca juga: Panitia yakin dengan protokol dan jaminan keselamatan US Open
Baca juga: Naomi Osaka dipastikan tampil dalam US Open

"Begitu Indian Wells dan Miami dibatalkan saya pulang ke Athena," kata Sakkari. "Saya tinggal di rumah bersama saudara-saudara saya selama dua minggu jauh dari orang tua, karena kami semua datang dari luar negeri maka kami ingin berhati-hati meskipun kami tidak ada gejala. Tidak ada dari keluarga saya yang terkena virus. Kami sangat menyadarinya dan Yunani menanganinya dengan cukup baik. Saya bangga dengan negara saya.

"Saya belum pernah berada di rumah selama lima bulan sejak saya mungkin berusia 12 tahun. Sangat menyenangkan. Setelah beberapa lama saya ingin kembali bepergian dan beraksi, namun saya benar-benar menikmati waktu saya di rumah. Melihat teman-teman saya, libur berminggu-minggu, sangat menikmati waktu bersama keluarga saya. Pergi ke sebuah pulau selama seminggu, yang menyenangkan. Saya menghabiskan waktu dengan orang-orang saya. Tapi saya rindu tenis."

"Satu-satunya orang yang saya lihat awal bulan ini adalah Donna (Vekic). Kami bertemu satu sama lain di Monako. Tapi dengan gadis-gadis lain, kami tidak berpelukan. Kami hanya beradu kepalan tangan. Itu aneh. Kami terbiasa bertemu setiap minggu dan kami belum saling bertemu satu sama lain selama lima bulan."

Unggulan ketiga itu akan mengawali laganya di Palermo pada Senin malam melawan petenis Republik Ceko Kristyna Pliskova.

"Kami kembali ke kompetisi maka saya sungguh diberkati," kata Sakkari. "Diberkati untuk kembali."

Baca juga: Mundur dari US Open, Kyrgios imbau petenis untuk tidak egois
Baca juga: Italia Open 2020 kemungkinan akan digelar tanpa penonton

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020