Bentrokan itu terjadi setelah polisi berusaha untuk mengusir ribuan aktivis yang menduduki tanah milik-pemerintah di daerah Kailali, yang terpencil.
Maois, yang telah melakukan perang saudara satu dasawarsa lamanya dengan pasukan pemerintah sebelum menang dalam pemilihan penting tahun lalu, menurut laporan telah menduduki daerah itu dan mengatakan kepada para penghuni liar tersebut, mereka akan diberi tanah gratis.
"Seorang polisi dan empat warga desa tewas dalam bentrokan itu," ujar Hari Krishna Poudel, kepala pejabat distrik di distrik Kailali.
"Polisi berusaha untuk mengeluarkan ribuan penghuni liar yang membangun gubuk-gubuk sementara di hutan itu."
Poudel menyatakan polisi telah menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk berupaya membubarkan para aktivis itu dan membakar gubuk sementara yang mereka bangun.
"Kami ingin pemerintah tidak melakukan tindakan keras seperti itu terhadap orang-orang tanpa tanah ketika kami sedang mengusahakan penyelesaian damai," pinta Hari Prasad Chaudhary, sekretaris partai Maois distrik itu.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009