Semua sekolah ini ditutup selama 28 hari yang meliputi 14 hari tempo karantina dan 14 hari waktu pengamatan

Kuala Lumpur (ANTARA) - Lima sekolah di daerah Kubang Pasu dan Padang Terap, Negara Bagian Kedah, Malaysia, ditutup mulai 2 hingga 29 Agustus karena terkait klaster pasien di bawah penyelidikan (PUI) Sivagangga.

Pemerintah Negara Bagian Kedah dalam pernyataannya, Senin, menyebutkan tindakan tersebut dilakukan dalam rangka membatasi penyebaran wabah COVID-19.

Sekolah yang ditutup tersebut adalah Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Hosba, SMK Megat Dewa, Sekolah Kebangsaan (SK) Hosba dan SK Megat Dewa di Kubang Pasu sedangkan di Padang Terap ialah SK Kubang Palas.

“Semua sekolah ini ditutup selama 28 hari yang meliputi 14 hari tempo karantina dan 14 hari waktu pengamatan,” katanya.

Baca juga: Muhyiddin Yassin bimbang dengan 13 klaster baru COVID-19
Baca juga: Malaysia bakal tutup pusat perawatan COVID-19 di Serdang

Majelis Keselamatan Negara (MKN) telah melakukan musyawarah bersama dengan Menteri Besar (Gubernur) Kedah Muhammad Sanusi Md Nor terkait masalah tersebut, Minggu.

Keputusan ini dengan pelaksanaan Perintah Kawalan Pergerakan Bertarget (TEMCO) di daerah Mukim Ah, Mukim Hosba dan Mukim Binjal (Kubang Pasu) serta Kampung Ulu Padang Sanai (Padang Terap).

Perintah Kawalan Pergerakan merupakan lockdown versi Malaysia yang dibagi dalam sejumlah fase.

TEMCO di kawasan ini merupakan pengawalan pergerakan warga dalam radius satu kilometer dari Restoran Nasi Kandar Salleh, Napoh, yang terpapar virus.

Karena itu semua guru yang tinggal di kawasan TEMCO sama sekali tidak dibenarkan untuk hadir bertugas manakala guru yang tinggal di luar kawasan berkenaan tidak dibenarkan untuk ke sekolah yang berada berdekatan kawasan TEMCO.

Baca juga: PDRM akan tangkap 2.897 orang yang belum tes kedua COVID-19
Baca juga: SOP penanganan COVID-19 di Malaysia akan diperketat

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020