"Kami memilih Pulau Borang karena kami ingin nikmatnya daging kurban ini tak hanya dirasakan warga prasejahtera di perkotaan, namun juga dapat dirasakan oleh warga yang ada di tepian Sungai Musi," kata Kepala Cabang ACT Sumsel Deni Marlesi saat penyaluran, Minggu.
Menurut dia, Idul Adha menjadi salah satu momen bahagia untuk seluruh umat Islam di penjuru dunia, walau di tengah situasi pandemi COVID-19 yang belum juga berakhir namun antuasiasme masyarakat untuk menunaikan ibadah kurban pun tak surut
Perjalanan menuju Pulau Borang perlu menggunakan perahu ketek dari Kota Palembang dengan waktu tempuh hampir satu jam, kata dia.
Pulau itu memiliki luas 400 hektare dengan jumlah penduduk sebanyak 170 KK.
Mayoritas warganya bekerja sebagai petani, buruh dan nelayan yang pendapatannya tidak menentu terutama selama pandemi COVID-19, sehingga dampaknya warga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kami membagikan 100 paket daging sapi kurban di Pulau Borang, dan berharap daging ini dapat menjadi oase di tengah pandemi bagi warga setempat," katanya pula.
Salah seorang warga Pulau Borang, Maman, mengucapkan terima kasih kepada Global Qurban ACT Sumsel yang memperhatikan kondisi di Pulau Borang dengan pembagian daging kurban.
"Kami pikir tahun ini benar-benar tidak ada daging kurban, tapi tidak menyangka ACT jauh-jauh datang ke sini memberikan daging untuk kami," kata Maman.
Selain pembagian di Pulau Borang, Global Qurban ACT Sumsel juga membagikan 200 paket daging sapi kurban kepada warga prasejahtera yang ada di Kota Palembang, Baturaja, Banyuasin hingga Pagaralam, Sumatera Selatan.
Pemotongan dan pengemasan kurban berlangsung di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Palembang, dan dibagikan dari pintu ke pintu karena menghindari kerumunan warga demi mencegah penyebaran COVID-19.
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020