Kepala BDPD PALI, Junaidi Anwar, Ahad, mengatakan dengan kekuatan 81 personil yang ada pihaknya harus membagi tugas menangani karhutla dan COVID-19 yang menyebar di posko-posko kecamatan bersama tim gabungan.
"Jika terjadi karhutla dan ada penugasan COVID-19 secara bersamaan, maka tim akan membelah diri," ujarnya kepada ANTARA.
Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten PALI telah mencapai 75 orang per 1 Agustus sejak kasus pertamanya pada 26 Juni 2020, hingga saat ini masih dilakukan pelacakan dan penyemprotan di lokasi-lokasi temuan kasus yang dilakukan personil BPBD.
Baca juga: Kebakaran lahan gambut di PALI hanguskan dua hektare
Baca juga: Cegah karhutla di Sumsel, KPH dijadikan andalan
Sementara sejak satu bulan terakhir warga di Kabupaten berpenduduk 192.199 jiwa itu juga terpantau mulai melakukan aktifitas buka kebun dengan membakar, kata dia, sehingga BPBD PALI yang masuk dalam satgas karhutla sudah beberapa kali memadamkan api.
Meski demikian luas lahan-lahan yang terbakar tidak sampai lima hektar dan selalu bisa dipadamkan dengan cepat karena sebagian lahan belum terlalu kering sehingga lambat menyebar selain faktor lengkapnya peralatan dan personil.
"Seperti prediksi BMKG bahwa tahun ini kemarau agak basah, Bulan Juli ini pun dalam sepakan sekali di PALI masih ada hujan, tapi prediksinya Bulan Agustus masuk puncak kemarau sehingga kami terus tingkatkan kewaspadaan," tambahnya.
Menurut dia, sebagian lanskap Kabupaten PALI memang memiliki lahan mineral dan sebagian lainnya berupa tutupan gambut yang pada 2019 sempat terdampak parah akibat karhutla dengan 400 titik api, setidaknya sudah ditemukan 67 titik api sejak Januari - Juli 2020 di wilayah tersebut.
"Lahan gambut di PALI banyak berada di dekat kebun sawit perusahaan, jadi dari perusahaan juga sudah ada kesiagaan alat dan personil pemadaman jika terjadi kebakaran dan membantu tugas satgas," kata Junaidi menjelaskan.*
Baca juga: Reskrimsus Polda Sumsel amankan 6 tersangka karhutla
Baca juga: Dishut Sumsel cegah karhutla lewat "Si Pakar Hutan"
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020