"Meskipun baru indikasi (rencana), kami sebagai kuasa pemegang saham mendorong BNI merealisasikannya," kata Menneg BUMN, Mustafa Abubakar, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, right issue salah satu cara perusahaan untuk penguatan modal dalam rangka ekspansi kredit BNI.
"Kalau right issue menjadi peluang dalam mendorong pertumbuhan kredit sebaiknya dimanfaatkan dan direalisasikan pada 2010," katanya.
BNI, tambahnya, harus bisa memanfaatkan momentum itu untuk dapat menggenjot sektor riil.
Meski begitu, tegas Mustafa, dirinya belum mendapat informasi dari manajemen BNI terkait rencana tersebut.
"Surat permohonan belum sampai ke meja saya," katanya.
BNI mengisyaratkan bakal right issue sebesar 10-15 persen di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Untuk itu, pemerintah masih mengkaji, termasuk membahas batasan saham BUMN yang bisa dilepas ke pasar modal.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009