Jakarta (ANTARA News) - Komitmen dan keberhasilan DPR dalam mengungkap kasus aliran dana Bank Century sangat mempengaruhi citra lembaga tersebut selama lima tahun ke depan.
"Citra dan kehormatan DPR sangat dipertaruhkan. Jika hak angket ini berhasil maka nama DPR akan harum, tetapi bila gagal maka DPR tidak akan lagi dipercaya oleh masyarakat," kata Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang di Jakarta, Jumat.
Menurut Sebastian, masyarakat menaruh harapan yang besar pada panitia hak angket untuk dapat menyelidiki kasus Bank Century. Namun, belakangan muncul keraguan di tengah masyarakat tentang komitmen panitia angket dalam mengungkap kasus ini.
"Gejala keraguan ini telah terlihat di masyarakat. Masyarakat khawatir panitia angket `masuk angin`. Kalau ternyata terbukti ini benar, maka kita dapat menyimpulkan bahwa komitmen untuk mengungkap kasus Century hanya sebatas sandiwara," katanya.
Ia mengatakan, di salah satu sisi, jumlah anggota DPR yang mengajukan hak angket sangat besar, namun di sisi lain ada keraguan panitia angket akan berhasil, mengingat hak angket sebelumnya tidak pernah sukses.
"Apa bisa DPR mengungkap masalah Century ini. Kalau dilihat komitmen awalnya dari jumlah anggota yang menandatangani usulan angket, kita masih punya harapan panitia nagket dapat menghasilkan rekomendasi yang tepat," katanya.
Sementara itu pada Jumat, Rapat Paripurna DPR RI sepakat menetapkan komposisi keanggotaan Panitia Angket Kasus Bank Century sebanyak 30 orang yang merupakan perwakilan dari sembilan fraksi.
Komposisi Panitia Angket Kasus Bank Century ini terdiri dari delapan orang dari Fraksi Partai Demokrat (FPD), enam orang dari Fraksi Partai Golkar (FPG), lima orang dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), tiga orang dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS).
Kemudian, masing-masing dua orang dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) dan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) serta masing-masing satu orang dari Fraksi Gerindra dan Fraksi Hanura.
Sedangkan untuk pimpinan panitia angket, terdapat dua nama yang disebut-sebut berpeluang besar diajukan sebagai pemimpin yaitu Gayus Lumbuun (Fraksi PDI Perjuangan) dari kelompok inisiator dan Idrus Marham (Fraksi Partai Golkar) dari kelompok fraksi koalisi pemerintah.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009