Jakarta, 4/12 (ANTARA) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, SE, MM meresmikan 3 (tiga) unit Desa Mandiri Energi (DME) Berbasis Hutan Tanaman Nyamplung. Peresmian dilaksanakan di Desa Patutrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, disaksikan oleh Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Timur beserta jajarannya. Acara ini juga dihadiri para pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Perum Perhutani, Departemen Kehutanan serta asosiasi terkait.
Pembangunan DME berbasis Hutan Tanaman Nyamplung sebanyak 3 (tiga) unit merupakan hasil kerjasama Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan - Departemen Kehutanan dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, masing-masing berlokasi di : (1) Desa Ambal, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah; (2) Desa Patutrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah; dan (3) Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan di 3 (tiga) unit DME tersebut meliputi pembangunan unit pengolah minyak biodiesel kapasitas 250 liter per hari (Kebumen, Purworejo, dan Banyuwangi), dan pembangunan hutan tanaman di luar kawasan hutan sebanyak 20.000 batang (Purworejo dan Banyuwangi). Sumber bahan baku pengolahan minyak Nyamplung di Kebumen berasal dari Hutan Rakyat Nyamplung setempat, sedangkan Lokasi Purworejo dan Banyuwangi bahan bakunya berasal dari tanaman Nyamplung di areal Perum Perhutani sebelum tanaman di hutan rakyat dapat menghasilkan. Potensi produksi Nyamplung di Purworejo di dalam kawasan hutan terdiri dari : 27 Ha (Kabupaten Kebumen), 132 Ha (Kabupaten Purworejo), 530 Ha (Kabupaten Banyumas); dan 345 Ha (Kabupaten Cilacap; tanaman muda), sedangkan di luar kawasan terdiri dari : 112 Ha (Kabupaten Kebumen), 18 Ha (Kabupaten Purworejo) dan 149 Ha (Kabupaten Cilacap). Potensi produksi Nyamplung di Banyuwangi di dalam kawasan hutan sebesar 62 Ha. Produksi buah Nyamplung berkisar antara 8 - 50 kg / pohon per tahun.
DME merupakan salah satu program pemerintah yang dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 20 Februari 2007. Program ini dikoordinir Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagai salah satu upaya pengembangan energi di kawasan pedesaan. Manfaat program ini diantaranya desa bisa memenuhi kebutuhan energinya sendiri melalui diversifikasi energi sekaligus menciptaan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran serta kemiskinan. Melalui DME, akan mampu memenuhi 60% kebutuhan energi (listrik dan bahan bakar) dari sumber energi terbarukan dengan memanfaatkan potensi setempat.
Tanaman Nyamplung (Callophyllum inophyllum) sebagai sumber bahan baku energi biofuel sudah lama dibudidayakan di dataran rendah dekat pantai, baik di dalam maupun di luar kawasan hutan. Nyamplung memiliki beberapa keunggulan, diantaranya : (1) Menghasilkan Bahan Bakar Nabati (BBN) dengan rendemen yang tinggi sampai 70%. ; (2) Tidak berkompetisi dengan pangan; (3) Mudah dibudidayakan, permudaan alami banyak, berbuah sepanjang tahun; (4) Hampir seluruh bagian tanaman dapat digunakan dan menghasilkan berbagai produk yang memiliki nilai ekonomi; (5) Dapat berfungsi sebagai wind breaker dan konservasi sempadan pantai; (6) Daya bakar minyak Nyamplung dua kali lebih lama dibandingkan dengan minyak tanah dan mempunyai kualitas emisi lebih baik dari solar.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Masyhud, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Departemen Kehutanan
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009