Tokyo (ANTARA News/AFP) - Dolar melemah di perdagangan Asia Jumat, karena investor bersiap diri melihat laporan utama pengangguran di Amerika Serikat untuk mencari petunjuk baru pemulihan di ekonomi terbesar dunia.
Dolar jatuh ke 88,18 yen pada perdagangan sore di Tokyo dari 88,30 di New York akhir Kamis. Euro menguat ke 1,5050 dolar dari 1,5045 dolar, tetapi bergeser ke 132,73 yen dari 132,88 yen.
Investor berhati-hati setelah data lesu pada sektor jasa AS menggarisbawahi bahwa pengangguran terus mengancam pemulihan ekonomi dari kemerosotan terburuk sejak Depresi Besar.
Lebih lemah dari perkiraan laporan tentang kondisi bisnis di sektor manufaktur dan non-manufaktur yang dirilis minggu ini memberikan kesan penurunan dalam mempekerjakan, walaupun lebih lambat.
Perhatian jelang laporan pekerjaan "telah mengurangi sedikit risiko semalam," yang menekan "greenback" (dolar AS) terhadap mata uang lainnya, kata analis Calyon, Mitul Kotecha.
Pasar memperkirakan laporan pekerjaan November departemen tenaga kerja menunjukkan pengangguran tetap di tingkat menakutkan 10,2 persen dan perekonomian kehilangan 125.000 pekerjaan bulan lalu, turun dari 190.000 pada Oktober.
Sementara itu euro terhadap dolar AS naik setelah pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa pada Kamis mengisyaratkan bahwa ia akan mulai melepas sebagian dari langkah-langkah stimulus yang bertujuan untuk menangani krisis keuangan.
Gubernur Jean-Claude Trichet mengatakan pinjaman kas tanpa batas bank sentral selama 12 bulan, pada 16 Desember akan berakhir, setelah mengumumkan pihaknya akan terus mempertahankan suku bunga pinjaman pada rekor terendah 1,0 persen.
"ECB lebih `hawkish` daripada perkiraan kami dan pasar," analis Barclays mengatakan kepada klien.
"Pesan utama dari ECB ... adalah bahwa ia siap untuk menarik diri dari non-operasi standar pada kecepatan yang agak lebih cepat daripada yang kami perkirakan," mereka menambahkan.
Investor juga sedang menunggu Jepang untuk mengumumkan langkah-langkah stimulus besar Jumat, setelah bank sentral awal pekan ini memompakan ratusan miliar dolar ke pasar untuk menopang perekonomian.
Namun paket baru dapat membuktikan menjadi mengecewakan karena ketidaksepakatan antara partai yang berkuasa dan mitra yunior pada ukuran dan komposisi, kata Kotecha dari Calyon.
Sebagai tanggapan terhadap melemahnya yen baru-baru ini, Wakil Perdana Menteri Naoto Kan mengatakan kepada wartawan bahwa pengaruh dari upaya kebijakan pemerintah "mungkin datang melalui pasar. Saya pikir itu akan baik jika yen sedikit lebih lemah."
Dolar bervariasi di perdagangan regional Asia. Dolar menguat menjadi 1,3830 dolar Singapura dari 1,3811. Tapi dolar jatuh menjadi 1.153 won Korea Selatan dari 1.156 won, menjadi 9.425 rupiah Indonesia dari 9.439 dan menjadi 46,35 peso Filipina dari 46,51. Dolar datar pada 32,15 dolar Taiwan dan pada 33,14 baht Thailand.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009