"Salah besar. Dia (Muhaimin) tidak bisa membedakan antara tugas sebagai menteri dan tugas sebagai ketua partai. Itu sangat fatal," kata Lily Wahid di Gedung DPR Jakarta, Jumat.
Wakil Ketua Dewan Syuro PKB itu menilai Muhaimin telah menyalahi aturan dengan berkirim surat dengan kop Menakertrans dan bertanda tangan selaku menakertrans untuk mengundang segenap anggota FPKB DPR pada tanggal 30 November lalu.
Sebelum digelarnya sidang paripurna DPR untuk mengesahkan hak angket, menurut Lily Wahid, Muhaimin telah menghalangi dia dan Effendy Choirie masuk panitia hak angket.
"Muhaimin berpesan bahwa saya dan Gus Choi tidak boleh masuk dalam hak angket. Ini cara Muhaimin menghabiskan PKB," ujar Lily.
Adik kandung KH Abdurrahman Wahid ini juga menganggap Muhaimin tidak optimal melaksanakan amanah dan membesarkan partai.
"Bayangkan, selama Muhaimin sebagai Ketua Dewan Tanfidz, struktural partai tidak dilengkapi sama sekali. Bagaimana mau konsolidasi dan membesarkan partai," kata Lily.
Karena itu, Lily akan melakukan pertemuan dengan Dewan Syuro PKB se-Indonesia pada 5-6 Desember dan dalam pertemuan itu dia akan melaporkan semua masalah yang berkaitan dengan Muhaimin Iskandar.
Lily menyatakan, PKB merasa malu dengan tidak profesionalnya figur pimpinan partainya.
"Masak seorang Menteri tidak bisa membedakan tugasnya, antara Menteri dan Ketua Umum partai. PKB sebenarnya malu dengan kader seperti itu," katanya.
Lily mengungkapkan, dia ingin mengganti Muhaimin dengan figur yang lebih kredibel dengan orang yang bisa membedakan tugas sebagai menteri dan ketua partai. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009