“Saat ini akses menuju ke lokasi dua desa tersebut masih sulit dilintasi karena tingginya genangan air di badan jalan,” kata Bupati Aceh Barat, Ramli MS di Meulaboh, Sabtu malam.
Ada pun masyarakat yang masih mengungsi dan terdampak banjir tersebut, kata bupati, masing-masing di Desa Karang Hampa sebanyak 135 jiwa atau 34 kepala keluarga (KK) dan di Desa Gunong Pulo sebanyak 389 jiwa atau 115 kepala keluarga.
Baca juga: 29 rumah di Bolaang Mongondow Selatan hanyut karena banjir bandang
Guna membantu memenuhi kebutuhan masyarakat, pada Sabtu siang ia juga sudah menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak di dua desa tersebut, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan selama bencana banjir belum surut.
Ramli MS mengakui dampak banjir yang ditimbulkan akibat tingginya curah hujan yang melanda daerah ini sangat besar, karena merendam ratusan desa yang tersebar di 10 kecamatan di Aceh Barat.
Diantaranya Kecamatan Sungai Mas, Pante Ceureumen, Kaway XVI, Woyla Timur, Woyla Barat, Woyla, Arongan Lambalek, Johan Pahlawan, serta Kecamatan Meureubo.
Ia juga meminta kepada masyarakat agar sementara waktu bersabar dengan musibah banjir tersebut karena musibah ini adalah cobaan dari Allah SWT bagi umat manusia.
“Tentunya banjir di Aceh Barat ini terjadi karena faktor alam karena tingginya curah hujan. Namun Pemkab Aceh Barat akan terus berusaha membantu masyarakat agar para korban terdampak dapat terpenuhi kebutuhan selama masa panik ini,” kata Ramli MS menambahkan.
Baca juga: Kementerian PUPR tinjau lokasi banjir Kota Sorong
Baca juga: Dua kampung pesisir Mimika masih terendam banjir
Baca juga: Kementan responsif antisipasi wilayah banjir saat musim kemarau
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020