Conakry, (ANTARA News) - Pemimpin junta Guinea telah dtembak dan dilukai oleh seorang pembantunya Kamis, kata sumber militer, tapi seorang jurubicaranya melukiskannya sebagai "baik-baik saja" setelah kejadian yang ia katakan merupakan upaya pembunuhan di markas militer itu.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada radio negara bahwa pembantu itu telah ditangkap setelah beberapa saksi melapor mereka mendengar suara baku-tembak di ibukota dan melihat pengerahan tentara di jalanan, sebagaimana dikutip dari AFP.
Jurubicara pemimpin junta Kapten Moussa Dadis Camara tidak memberikan perincian lagi mengenai kondisinya, tapi memperingatkan pembantu yang bertanggungjawab itu akan menghadapi hukuman berat.
"Bekas pembantunya di kamp, Toumba Diakite, telah melakukan upaya terhadap hidup kepala negara, tapi berkat Tuhan, presiden dalam keadaan baik," kata Idrissa Cherif kepada AFP melalui telepon.
Camara sekarang berada di kamp militer Alpha Yaya Diallo, markasbesar junta, ia menjelaskan.
"Kami sedang dalam proses untuk menarik kesimpulan dari malam ini," tambah jurubicara itu.
Upaya pembunuhan itu terjadi di Kamp Koundara di pusat pemerintahan di Conakry.
Diakite "telah ditemukan, berarti telah ditangkap", tambah Cherif.
"Ketika anda menyerang kepala negara, anda menyerang keamanan negara," tegasnya. "Orang yang ingin melakukan upaya terhadap hidup Presiden Dadis akan menghadapi hukuman sesuai dengan berat tindakan yang mereka ingin lakukan."
Sumber militer juga memastikan penembakan itu.
"Kapten Dadis Camara terluka ringan akibat penembakan oleh pembantunya di kamp, Abaoubacar Toumba Diakite," seorang anggota kantor protokol pemimpin junta itu mengatakan tanpa menyebut nama.
"Camara baru saja meninggalkan Kamp Samory Toure" di pusat pemerintahan di Conakry, tempat ia dibawa setelah itu, kata sumber tersebut.
Seorang tentara di kamp itu mengatakan kepada AFP bahwa "Toumba telah menembak presiden".
Seorang warga kamp menyatakan ia "melihat kendaraan 4x4 masuk kamp itu. Ada orang yang mengatakan, `presiden di dalam`. Ia terluka di kepala, dan diperbolehkan masuk dengan segera agar supaya dapat dirawat dengan segera".
Sekretaris Negara Moussa Tiegboro Camara mengumumkan penangkapan pembantu itu di radio negara.
"Letnan Aboubacar Diakite telah dtangkap," katanya.
Tentara telah dikerahkan ke jalanan ibukota Guinea dan helikopter berpatroli di atas setelah beberapa tembakan senjata terdengar di kota itu, ujar beberapa saksi.
"Kota itu telah tercebur ke dalam kemuraman, dipenuhi dengan tentara. Semuanya ditutup, tempat-tempat pelayanan, toko, apa saja," kata seorang warga.
Junta Guinea merebut kekuasaan di bawah pimpinan Camara satu tahun lalu. Personil junta menewaskan sejumlah orang ketika mereka menembak ke arah pengunjuk rasa oposisi September.
Junta militer mengatakan 56 orang telah tewas dan 934 orang terluka dalam pembantaian September itu.
Human Rights Watch menyatakan serangan terhadap demonstran itu diorganisasikan dan direncanakan, dan menyebutkan korban tewas sebanyak 157 orang. PBB yakin 150 orang telah tewas.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009