Dikutip dari Game Spot, Sabtu, Mazin membahas tindakan penyeimbangan sulit yang ia hadapi dalam mengadaptasi waralaba game itu ke televisi.
Dia meyakinkan penggemar bahwa pihaknya akan "memperluas", bukan mengubah materi dari sumber originalnya.
"Saya pikir penggemar khawatir jika sebuah 'properti' seperti game dilisensikan kepada pihak lain, orang-orang itu tidak benar-benar memahaminya, atau akan mengubahnya," kata Mazin.
Baca juga: Sembuh dari COVID-19, Bryan Cranston donasikan plasma
Baca juga: Daftar Emmy 2020, Netflix pimpin 160 nominasi
"Dalam hal ini, saya membuat (seri) dengan orang yang (menciptakan game), sehingga perubahan yang kami buat dirancang untuk mengisi dan memperluas, bukan untuk menghilangkan, tetapi untuk meningkatkan (materi originalnya)," ujarnya melanjutkan.
Ia mengatakan, dirinya dan tim telah membayangkan kembali apa yang sudah ada untuk menyajikan "The Last of Us" ke dalam format yang berbeda.
"Semacam mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya. Saya sedikit takut karena banyak emosi yang terhubung dengan permainan ini agak intens," ujar Mazin.
Mazin sebelumnya menyatakan cintanya untuk "The Last of Us". Beberapa waktu lalu melalui Twitter-nya, ia menyuarakan game tersebut sebagai "video game favoritnya sepanjang masa".
Sebagai penggemar serial dan Ellie sebagai karakter, Mazin juga menegaskan bahwa seksualitas protagonis akan tetap tidak berubah dalam serial HBO.
Sementara jajaran pemeran belum dikonfirmasi, seri ini telah memiliki Johan Renck sebagai sutradara dan mengarahkan episode perdana.
Baca juga: Delapan seri "Harry Potter" dihapus dari HBO Max pada Agustus
Baca juga: HBO Max, Matt Reeves akan buat spin-off "The Batman"
Baca juga: Mahershala Ali perankan legenda tinju Jack Johnson dalam serial HBO
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020