Karimun, Kepri (ANTARA News) - Proyek tahun jamak jalan pesisir atau "coastal area" Pemkab Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, senilai Rp172 miliar di pantai Tanjung Balai Karimun digerus air pasang.

Air pasang mengikis tanah timbunan proyek tersebut sepanjang 50 meter serta di areal yang akan dibangun panggung hiburan rakyat paras muka air masih tinggi pada Kamis pukul 11.30 WIB.

Pada bagian pinggir, genangan air pasang mencapai puncaknya pukul 11.00 WIB dan melebihi ketinggian batu-batu penyangga yang berjejer di sepanjang proyek itu.

``Tumpukan batu-batu penyangga itu tenggelam ketika pasang tinggi pukul 11.00 WIB,`` kata seorang pemancing ikan, di areal proyek tersebut.

Ketua Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional (Aspeknas) Karimun, Amril Tanjung, mengatakan, konsultan perencana seharusnya memperhitungkan ketinggian puncak air pasang, terutama pada akhir tahun untuk menghindari air laut melebihi ketinggian batu penyangga.

``Setidaknya ketinggiannya ditambah setengah meter lagi untuk mencegah air pasang saat mencapai puncaknya pada akhir tahun,`` katanya.

Selain itu, kata dia, penggunaan tanah merah untuk menimbun pesisir pantai itu dinilai rentan terabrasi karena tidak sekuat pasir laut, sehingga dikhawatirkan tidak mampu menahan terjangan ombak dan air pasang.

Menurut dia, proyek dengan anggaran APBD senilai Rp172 miliar itu merupakan proyek mercusuar yang seharusnya direncanakan secara matang, apalagi anggaran untuk perencanaannya cukup besar, sekitar Rp6 miliar.

``Kami khawatir gerusan pada tanah timbunan akan semakin besar saat air pasang akhir tahun mencapai puncaknya, Jumat pekan ini,`` katanya.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif LSM Karimun Hijau, Rahmad Kurniawan, mengkhawatirkan habitat laut di perairan selatan Pulau Karimun Besar itu rusak karena tercemar tanah timbunan.

``Pengerjaan proyek itu seharusnya tidak menggunakan tanah merah, melainkan pasir laut yang selain lebih kuat juga tidak berisiko terjadinya pencemaran,`` katanya.

"Coastal area" adalah megaproyek reklamasi untuk dijadikan jalan pesisir yang dilengkapi sarana pariwisata, pusat industri serta hotel di bawah air dan lainnya.

Kelak, jalan tersebut akan dilanjutkan dengan membangun jalan lingkar yang memutari Pulau Karimun Besar dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009