Mataram (ANTARA News) - Siswi kelas enam SD Kristen Aletheia, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Anneta Dewi Wijaya, meraih tiga medali pada Olimpiade Matematika di Filipina yang digelar 28 November hingga 2 Desember 2009.

Tiga medali yang berhasil diraih Anneta Dewi Wijaya dalam olimpiade matematika antarsiswa SD tingkat internasional yang diikuti oleh 23 negara itu terdiri atas dua medali perak pada kategori individual dan satu medali perunggu pada kategori tim.

"Meskipun tidak mendapat emas, tapi saya sangat senang dengan keberhasilan ini," ujar Anneta ketika baru tiba di Bandara Selaparang Mataram, Kamis Sore.

Pihak sekolah dan Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kota Mataram, H. Lalu Syafi`i, menyambut kepulangan siswi terbaik tingkat SD itu di Bandara Selaparang dan memberikan rangkaian bunga sebagai tanda ucapan selamat atas keberhasilan mengharumkan nama Indonesia khususnya Kota Mataram, NTB.

H. Lalu Syafi`i mengatakan, keberhasilan yang diraih tersebut merupakan buah dari perjuangan pihak sekolah dan Pemerintah Kota Mataram yang melakukan pembinaan kepada Anneta Dewi Wijaya sejak duduk di bangku kelas tiga.

Dengan pembinaan yang intensif Anneta Dewi Wijaya mulai menorehkan prestasi ketika duduk di bangku kelas lima dengan menjuarai Olimpiade Sain dan Matematika tingkat Kota Mataram dan Provinsi NTB.

"Anneta juga berhasil meraih perunggu pada "International Mathematic and Sains Olympiade" (IMSO) yang digelar di Yogyakarta beberapa bulan yang lalu, dan sekarang dia juga berhasil menjawab kepercayaan yang diberikan pemerintah dengan meraih tiga medali di negara orang," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDK Aletheia, Edi Sunarko, mengaku cukup bangga dengan prestasi yang ditorehkan oleh siswanya. Prestasi tersebut merupakan prestasi yang ke sekian kalinya diraih oleh putri dari pasangan Bambang Wijaya dengan Suang Raini Harianto.

Pihaknya sangat berharap khususnya kepada pemerintah Indonesia untuk memberikan perhatian kepada siswanya yang telah berhasil mengharumkan nama bangsa dan negara di pentas internasional dengan memberikan jaminan pendidikan.

Ia mengaku perhatian pemerintah terhadap prestasi siswanya di tingkat internasional masih sangat minim terutama dari segi beasiswa pendidikan yang dijanjikan pemerintah daerah belum ada kepastian.

"Saya mewakili keluarga Anneta berharap kepada pemerintah agar kiranya Anneta diberikan jaminan pendidikan berupa beasiswa penuh di tingkat sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) dan kedepan harapan keluarganya ada universitas ternama yang mau menampungnya kelak," ujarnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009