Sektor kelautan dan perikanan memiliki kekuatan yang besar. Untuk itu, di masa pandemi COVID-19, sektor ini harus dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber penghidupan bagi masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar pelatihan yang meliputi subsektor budidaya, penangkapan ikan, hingga pengolahan hasil perikanan sebagai upaya menggerakkan serta menunjang perekonomian rakyat di kawasan pesisir.
"Sektor kelautan dan perikanan memiliki kekuatan yang besar. Untuk itu, di masa pandemi COVID-19, sektor ini harus dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber penghidupan bagi masyarakat," kata Kepala Badan Riset dan SDM KKP Sjarief Widjaja dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Di bidang budidaya digelar "Pelatihan Aspirasi Pembesaran Lele" yang diikuti 100 peserta dari empat kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Timur Tengah Selatan. Pelatihan yang diselenggarakan selama dua hari (29-30/7) dilaksanakan oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi.
Adapun di bidang penangkapan ikan, diselenggarakan "Pelatihan Teknik Pemasangan Piston Motor 4 Tak" oleh BPPP Medan. Pelatihan ini diikuti oleh 148 nelayan dari 28 provinsi di Indonesia.
Sementara itu, di bidang pengolahan hasil perikanan juga digelar "Pelatihan Aspirasi Diversifikasi Olahan Hasil Perikanan" oleh BPPP Tegal. Pelatihan ini juga diselenggarakan selama dua hari (29-30/7) dan diikuti oleh 50 orang wanita tani dan pelaku utama perikanan perempuan di Kota Bogor.
Menurut Sjarief, pelatihan budidaya lele digelar untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sehingga tidak hanya mengandalkan sapi, kambing, ayam, dan lainnya.
Terlebih lagi, lanjutnya, lele dinilai mudah dibudidayakan karena memiliki daya tahan yang tinggi dalam segala cuaca dan dapat diberi makan apa saja, termasuk sisa makanan dari dapur.
Untuk itu, KKP memberikan pelatihan dari hulu ke hilir mulai penyediaan kolam terpal, penyediaan bibit, perawatan, pemanenan, hingga penanganan pascapanen.
Lain halnya dengan pelatihan teknik pemasangan piston motor 4 tak. Pelatihan ini dilaksanakan untuk membekali nelayan dengan pengetahuan, kemampuan, dan kompetensi tentang fungsi komponen-komponen motor 4 tak serta mekanisme pemasangannya.
Dengan demikian, diharapkan peserta yang umumnya nelayan dapat mengenali piston motor 4 tak sehingga dapat memasangnya sendiri atau bahkan memperbaiki jika terjadi kerusakan.
"Jadi nelayan tidak perlu jauh-jauh lagi ke bengkel hanya untuk memasang motor perahu. Syukur-syukur bisa dijadikan ladang usaha dengan membuka bengkel sendiri di dekat rumah masing-masing," kata Sjarief.
Sedangkan terkait pelatihan diversifikasi olahan perikanan, Sjarief berpendapat pelatihan ini diperlukan karena hasil perikanan memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan sumber pangan lainnya. Selain lebih beragam, hasil perikanan juga dapat mengalami pembusukan yang lebih cepat sehingga dibutuhkan pengolahan yang tepat.
Menurut Sjarief, diversifikasi produk olahan ikan merupakan upaya mencari dan mengembangkan produk olahan ikan yang baru dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas. Upaya memperbanyak variasi olahan ikan ini dibutuhkan untuk menghindari kebosanan konsumen terhadap produk yang itu-itu saja.
"Di masa pandemi ini kita harus tetap berkreasi dan berinovasi untuk membuat produk-produk yang baik dan digemari oleh masyarakat untuk menciptakan peluang-peluang usaha," ucap Sjarief.
KKP telah melaksanakan sekitar 60 pelatihan selama empat bulan terakhir dalam upaya mendorong ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Pelatihan ini pun mendapat animo besar dari masyarakat. Tercatat lebih dari 20.000 peserta turut serta dalam kegiatan.
Baca juga: KKP dorong alternatif usaha pengolahan cangkang kerang
Baca juga: KKP-Kemendes bersinergi gelar pelatihan biskuit rumput laut
Baca juga: Dorong pemulihan ekonomi, KKP gelar lima pelatihan daring
Baca juga: KKP latih warga buat pakan mandiri siasati harga tinggi
Baca juga: Bangkitkan optimisme, KKP gelar pelatihan gratis cara olah ikan
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020