London (ANTARA News) - Harga minyak turun tajam di London, Rabu waktu setempat, setelah diberitakan bahwa persediaan bensin di Amerika Serikat, negara konsumen energi terbesar dunia, meningkat lebih besar dari perkiraan.
AFP melaporkan, kontrak utama New York, minyak mentah light sweet pengiriman Januari, jatuh 1,87 dolar ke 76,50 dolar per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari turun 1,65 dolar menjadi 77,70 dolar per barel.
Departemen Energi (DoE) Pemerintah AS mengumumkan Rabu, bahwa cadangan bensin meloncat empat juta barel, jauh lebih besar daripada kenaikan 700.000 barel perkiraan para analis.
DoE menambahkan bahwa stok minyak mentah Amerika melompat 2,1 juta barel, lebih dari dua kali ekspektasi pasar.
Namun persediaan sulingan, yang termasuk bahan bakar diesel dan pemanas, turun 1,2 juta barel, yang jauh lebih besar daripada penurunan 300.00 barel yang telah diprediksi analis.
"Saya benar-benar benci mengatakan ini, tetapi angka-angka ini tampaknya untuk mengatakan bahwa ekonomi melemah lagi," kata Phil Flynn, seorang analis energi di dalam PFG Best Chicago.
Minyak telah naik satu dolar pada Selasa karena melemahnya mata uang AS telah mendorong investor untuk pindah ke pasar komoditas dan karena mengeluh tentang ketegangan geopolitik atas program nuklir Iran, kata para pedagang.
Minyak mentah berjangka juga naik sekitar satu dolar pada Senin, sebagian karena memudarnya ketakutan default (gagal) setelah pengumuman minggu lalu oleh pemerintah Dubai yang pihaknya menginginkan enam bulan moratorium utang bagi konglomerat utama Dubai World.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009