Terjadinya peningkatan aktivitas potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Maluku
Ambon (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon memprediksi potensi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Maluku pada 31 Juli hingga 6 Agustus 2020.
"Analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Maluku," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ot Oral Sem Wiral, di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan, dalam empat hari ke depan 31 Juli hingga 3 Agustus 2020 diprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Buru, dan Buru Selatan.
Baca juga: Gempa berkekuatan magnitudo 6,1 guncang Jailolo, Halmahera Barat
Sedangkan pada 4-6 Agustus 2020 hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpeluang terjadi di Kota Ambon dan Buru Selatan, sedangkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di Kabupaten Maluku Tengah, Buru, Seram Bagian Barat dan Timur.
Dia menjelaskan, kondisi atmosfer secara umum yang terpantau 29 Juli 2020 yakni terjadinya tekanan di wilayah Indonesia pada umumnya sekitar 1007 - 1021 Hpa.
Berdasarkan analisi garis angin (streamline), daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi terpantau memanjang di pesisir barat Aceh dan Sumatera Utara, Kalimantan Tengah bagian utara, Sulawesi Tengah, dan Papua.
Pola angin di Maluku umumnya bertiup dari arah timur-selatan. Kecepatan angin rata-rata berkisar 5-30 knot.
Kelembapan udara lapisan pada 850-700 Hpa bervariasi yaitu relatif basah (80-100 persen) di wilayah Pulau Buru, Seram, Ambon, Maluku Tenggara dan Kepulauan Aru, tetapi cenderung kering (30-60 persen) pada wilayah Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya.
Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di daerah tersebut, khususnya di wilayah Maluku bagian utara.
Kondisi suhu muka laut di wilayah Maluku menunjukkan kondisi normal-menghangat terutama di wilayah perairan Pulau Buru hingga Laut Seram, dengan nilai anomali suhu muka air laut mencapai +2.0 Celcius, yang mengakibatkan potensi pertumbuhan awan hujan cukup signifikan.
BMKG mengimbau masyarakat dan pengguna layanan transportasi darat, laut dan udara agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan dari curah hujan yang tinggi, dan angin kencang tiba-tiba yang berpotensi terjadi satu pekan ke depan.
Masyarakat diharapkan dapat memperhatikan informasi dari BMKG serta instansi terkait, untuk memastikan mitigasi bencama hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.
Baca juga: Waspadai gelombang tinggi empat meter di Laut Maluku, kata BMKG
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020