Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Warga Desa Babelan Kota, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dikejutkan dengan munculnya semburan gas bumi dari dalam tanah yang menimbulkan hawa panas.
"Fenomena munculnya semburan gas itu terjadi sejak Selasa pagi (1/12) dari ruang tamu yang saya duga berasal dari sambungan tiang listrik di depan rumah," kata Astuti Irani (31) warga Kavling Kahuripan II Rt 14/ Rw 6, di Babelan, Rabu malam.
Titik semburan gas terjadi pada radius sekitar 15 meter di sekitar wilayah setempat.
"Sejak pagi tadi hawa itu semakin terasa panas dan bahkan setelah saklar listrik dimatikan hawa panas masih juga terasa. Bahkan suhunya semakin meningkat," ujarnya.
Astuti kemudian melaporkan kejadian kepada Ketua RT setempat. Aparat RT, Sekdes, dan Kapolsek sepakat rumah tersebut dipasangi garis polisi untuk menjaga kemanannya.
Akibat situasi itu, Astuti beserta keluarga terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya, karena takut bila tiba-tiba ada semburan. Polisi juga menyarankan untuk mengungsi demi keselamatan sampai ada mengecekan dari BMG dan Pertamina," katanya.
Astuti mennambahkan, rumah tipe 30 miliknya berdiri di sekitar wilayah eksplorasi minyak dari Pertamina dan Air yang biasa dikonsumsinya kini seperti berminyak.
Hal senada juga disampaikan Risdarman (45), warga setempat. Menurutnya, sejak enam bulan yang lalu Pertamina sudah melakukan uji seismik. "Jaraknya dekat rumah saya atau kira-kira 300 meter dari rumah yang dihuni Astuti," ujarnya.
Bahkan, kata dia, kabel uji seismik berada sekitar empat meter dari rumah yang mengeluarkan hawa tersebut. "Kami sudah tahu jika area ini memang area eksplorasi, namun pihak Pertamina belum mensosialisasikan lebih jauh mengenai hal tersebut," katanya.
Kapolsek Babelan, AKP M. Rosyid mengatakan, pemasangan garis kuning dilakukan untuk mengantisipasi hal buruk sampai polisi mendapatkan konfirmasi dan pengecekan dari pihak terkait.
Akibat munculnya gas panas, ratusan warga sekitar mendatangi rumah Astuti. Sebagian warga menganggap hal tersebut sebagai fenomena alam yang unik.
"Beberapa warga mempercayai semburan hawa panas tersebut mampu mengobati penyakit," katanya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009