Kabul, (ANTARA News) - Pemerintah Afghanistan, Rabu menyambut baik strategi baru Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang memerintahkan pengiriman 30.000 tentara tambahan ke negara yang porak poranda akibat akibat perang itu dalam usaha mengakhiri segera perang itu, kata seorang juru bicara.

Kabul telah lama meminta tambahan pasukan bagi sekitar 112.000 tentara NATO dan AS yang sudah digelar di Afghanistan sekarang untuk menumpas pemberontakan Taliban, sebagaimana dikutip dari AFP.

Kelompok itu melancarkan serangan yang paling banyak menimbulkan korban jiwa dan paling luas sekarang sejak pasukan pimpinan AS menggulingkan pemerintah mereka tahun 2001.

Presiden Hamid Karzai mengambil tanggung jawab atas keamanan negara itu dalam tujuan utama lima tahun mendatang pemerintahnya.

Sekutu-sekutunya sudah menyusun rencana ambisius untuk meningkatkan jumlah tentara dan polisi sampai 400.000 personil tetapi para pakar mengingatkan bahwa negara itu kekurangan pemuda yang terpelajar, veteran dengan ketrampilan kepemimpinan, fasilitas-fasilitas bagi pelatihan dan uang untuk pembelian senjata-senjata.

"Kementerian luar negeri Afghanistan menyambut baik strategi baru itu," kata juru bicara Mohammad Zahir Faqiri kepada AFP.

Menteri Luar Negeri Rangeen Dadfar Spanta menurut rencana akan menyampaikan pidato dalam jumpa pers Rabu malam, tambah juru bicara itu. Ia menolak memberikan keterangan lebih jauh.

Obama mengungkapkan satu strategi baru perang, mengirim 30.000 tentara lagi ke Afghanistan, berikrar akan "merebut prakarsa" untuk mengakhiri perang tidak populer dan mulai menarik pasukan Juli 2011.

Komandan pentingnya di Afghanistan, yang meminta tambahan puluhan ribu tentara untuk menghindari kekalahan, mengatakan ia kini memiliki "sumber daya manusia untuk menyelesaikan tugas kami" dan "fokus utamanya" adalah akan membangun pasukan Afghanistan.

Jenderal Stanley McChrystal, yang diperkirakan akan memimpin lebih dari 140.000 tentara NATO dan AS apabila pasukan tambahan itu tiba, berikrar akan memindahkan tanggungjawab kepada pasukan Afghanistan "secepat mungkin situasi mengizinkan."

Para pejabat Afghanistan mengatakan hampir 100.000 tentara, yang diperkirakan akan bertambah menjadi 136.000 personil tahun depan.

Sekutu-sekutu Karzai menyerukan penambahan sampai 240.000 tentara dan 160.000 polisi negara.

"Kami meminta masyarakat internasional untuk membantu kami untuk mencapai jumlah itu. Kami meminta mereka memberikan kami lagi para pelatih untuk melatih polisi," kata juru bicara kementerian dalam negeri Zamarai Bashary kepada AFP, Selasa.

Tetapi Jenderal Ego Ramms, komandan Jerman dalam pasukan pimpinan NATO di Afghanistan, bulan lalu memperingatkan bahwa polisi, yang berjumlah sekitar 68.000 personil rawan korupsi dan pelatihan mereka kurang mencukupi.

Dari 94.000 tentara Afghanistan yang telah dilatih sejauh ini, 10.000 orang membelot, katanya dan memperkirakan 15 persen dari personil angkatan bersenjata kecanduan narkoba.

Para pengamat memperingatkan mungkin diperlukan sepuluh tahun lagi untuk membangun pengalaman personil yang sudah dilatih di sebuah negara yang dilanda korupsi,lebih dari 70 persen penduduk tidak dapat membaca dan menulis dan Taliban meluas di negara itu.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009