Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai ada upaya pembunuhan karakter yang keterlaluan terkait dengan kabar yang menyebutkan jika tim suksesnya mendapatkan aliran dana talangan Bank Century pada Pemilu Presiden 2009.
"Ada fitnah dan pembunuhan karakter yang keterlaluan. Disebut ada aliran dana sekian banyak pada tim sukses kampanye SBY. Satu rupiah pun kalau itu uang haram tidak mungkin ada orang berniat apalagi melakukan seperti itu," kata Presiden.
Presiden mengemukakan hal itu di hadapan para tokoh perempuan peserta Kongres Wanita Indonesia (Kowani) ke-23 di Istana Negara, Jakarta, Rabu.
Menurut Kepala Negara, Indonesia sebagai negara hukum harus menegakkan keadilan dalam mencari kebenaran bukan melalui lemparan fitnah dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Kita ingin semua itu dibuka...mari kita bikin terang. DPR akan menggunakan hak angket menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK. Bagus. Bikin terang semua....Ceritakan kebenaran, ceritakan fakta dan bukan fitnah," katanya.
Presiden menilai bahwa rakyat menginginkan penjelasan yang gamblang tentang kasus Bank Century.
Sebelumnya, dalam pidatonya pada peringatan ke-64 Hari Guru Nasional Presiden bahkan bersumpah atas nama Tuhan untuk membantah berita tersebar di media massa yang menyebutkan tim suksesnya mendapatkan aliran dana talangan Bank Century pada Pemilu Presiden 2009.
Sebagai Kepala Negara, ia menyampaikan keprihatinannya atas beredarnya berita secara terbuka yang sudah ia nilai sebagai fitnah.
Dua pekan sebelumnya Presiden juga telah menyampaikan bantahan atas berita bahwa tim kampanyenya menerima aliran dana dari Bank Century.
Saat itu, Presiden juga menyampaikan ancaman bahwa ia akan mengambil langkah hukum apabila berita yang menyebutkan dirinya atau keluarganya menerima dana Bank Century tidak juga dihentikan.
Pada kesempatan itu terkait kasus dua pimpinan nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, Kepala Negara mengatakan bahwa upaya pemberantasan korupsi tidak semudah membalikkan telapak tangan.
"Ada masalah perlawanan ada macam-macam. Oleh karena itu harus kompak gigih dengan kepemimpinan yang baik, dengan peran media massa yang konstruktif, dengan demikian tercapai tujuan kita menjadikan bersih negeri ini," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009