Sidoarjo (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) akan memaksimalkan empat unit pompa untuk mengalirkan lumpur dari kolam penampungan menuju ke Kali Porong guna mengantisipasi datangnya hujan.
Humas BPLS Achmad Zulkarnaen, di Sidoarjo, Rabu, mengatakan sebenarnya untuk mengalirkan luapan lumpur ke Kali Porong dibutuhkan lebih dari empat unit pompa.
"Karena, dari pengoperasian empat unit pompa tersebut hanya bisa mengalirkan lupaan lumpur ke Kali Porong kurang dari sepuluh persen saja," katanya.
Ia menjelaskan, saat ditangani oleh Minarak Lapindo Jaya (MLJ), jumlah pipa sedot lumpur yang digunakan sebanyak 14 unit. Namun pengoperasian seluruh pompa tersebut tidak bisa dilakukan secara maksimal karena arah luberan lumpur cenderung mengarah ke utara dan timur.
"Sementara, posisi Kali Porong berada di sebelah Selatan yang posisinya cenderung lebih tinggi dibandikan dengan kolam penampungan," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Minarak juga merasa kesulitan melakukan pembuangan lumpur ke Kali Porong.
Selain mengalirkan lumpur ke Kali Porong, kata dia, BPLS saat ini juga konsentrasi pada penanganan tanggul yang kritis akibat tergerus hujan.
"Karena, tanggul penahan lumpur tersebut tidak difungsikan sebagai tanggul penahan air sehingga potensi terjadi jebolnya tanggul sangat besar," katanya.
Menurutnya, jika tanggul penahan lumpur tersebut dibuat dari beton maka kemungkinan jebol bisa diminimalisir.
"Tapi kendala lain juga muncul, yaitu adanya penurunan tanah di kawasan tersebut. Dimana jika penurunan tanah terjadi, maka tanggul beton yang dibangun akan rusak dan tidak bisa digunakan lagi," katanya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, BPLS saat ini akan terus memantau kondisi tanggul - tanggul yang mengalami penurunan dan dilakukan perbaikan dengan menguruk sirtu.
Ia menjelaskan, BPLS saat ini juga dihadapkan pada persoalan munculnya patahan di kolam penampungan sepanjang 700 meter.
"BPLS saat ini baru meneliti soal dampak yang akan ditimbulkan dari patahan yang tampak dari perbedaan penurunan tanah pond utara dan selatan," katanya.
BPLS hanya bisa mengoptimalkan pembuangan lumpur ke Kali Porong. Ini untuk mengurangi beban dan juga konsentrasi lumpur yang sudah mengendap dan memenuhi pond-pond Renokenongo dan Kedungbendo. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2009