Kabul, (ANTARA News) - Komandan tertinggi militer Amerika Serikat dan NATO di Afghanistan Rabu menyambut strategi baru perang Presiden Barack Obama, dan mengatakan bahwa fokus utamanya sekarang adalah akan membangun pasukan keamanan Afghanistan.
"Peninjauan kembali strategi Afghanistan-Pakistan yang dilakukan presiden memberi saya misi militer yang jelas dan menjadi sumber daya bagi pelaksanaan tugas kami," kata Jenderal Angkatan Darat AS Stanley McChrystal dalam pernyataannya, sebagaimana dikutip dari AFP.
"Kejelasan, komitmen dan pemecahan yang digariskan di dalam pidato presiden merupakan langkah kritis ke arah mewujudkan keamanan bagi bangsa Afghanistan, dan menyingkirkan tempat persembunyian teroris yang mengancam keamanan kawasan dan global," katanya.
McChrystal, yang memimpin pasukan AS di Afghanistan di samping juga Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO, berikrar akan memberikan tanggung jawab baru kepada pasukan keamanan Afghanistan `secepat kondisinya memungkinkan.`
Untuk sementara ini, `mitra Afghanistan kami memerlukan dukungan Pasukan Koalisi, sedangkan kami menumbuhkan dan meningkatkan kapasitas kepolisian dan militer Afghanistan. Itu akan menjadi fokus utama tugas kami dalam beberapa bulan mendatang," katanya.
Jenderal McChrystal sebelumnya telah mengingatkan Obama, bahwa perang akan gagal sekitar tahun depan dan itu berarti kekalahan bagi AS, karena pihaknya mengajukan permintaan puluhan ribu tentara tambahan untuk dikirim ke Afghanistan.
Jenderal ini mengatakan, bahwa pasukan yang dipimpin AS di Afghanistan mendukung pendekatan Obama dan masih berupaya untuk memperkuat rakyat Afghanistan dalam menolak pemberontakan serta membangun masa depan mereka.
"Kesertaan komitmen masyarakat internasional akan diperlukan untuk mewujudkan perubahan nyata bagi Afghanistan, dalam menciptakan lingkungan yang aman dan stabil yang mengizinkan adanya pemerintah yang efektif, berkesempatan meningkatkan pembangunan ekonomi dan kebebasan bagi setiap rakyat Afghanistan, untuk memilih bagaimana mereka hidup," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009